Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Mungkin Menjadi Bugar tetapi Gemuk?

KOMPAS.com - Ketika membicarakan kesehatan, kebanyakan orang mungkin langsung membayangkan tubuh yang ramping dan otot yang terbentuk.

Namun nyatanya banyak juga orang yang giat berolahraga dan lincah, namun badannya tetap gemuk.

Pertanyaannya, apakah memungkinkan menjadi fat (gemuk) namun fit (bugar)?

Definisi fit dan gemuk

"Fit dan fat" adalah frasa yang menarik dan lebih mudah diucapkan dibandingkan "obesitas metabolik sehat (MHO)," yang digunakan untuk seseorang yang kelebihan berat badan tetapi tidak memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Obesitas diukur dengan indeks massa tubuh (IMT), yang menggunakan tinggi dan berat badan untuk memperkirakan lemak tubuh. IMT 30+ dianggap obesitas. Namun, IMT bisa menyesatkan karena tidak membedakan antara otot dan lemak, dan bisa berbeda menurut ras dan etnis.

Obesitas sering kali disertai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, dan kebugaran kardiovaskular yang buruk.

"Obesitas memberikan beban ekstra pada tubuh, terutama jantung," kata Ahli Jantung, Leslie Cho, MD seperti dilansir dari laman Cleveland Clinic.

Namun, tidak semua orang dengan obesitas memiliki masalah kesehatan ini, itulah yang disebut dengan MHO.

Bisakah tetap sehat walaupun gemuk?

Menurut Dr. Cho, situasinya agak rumit. Mari kita lihat dari perspektif jangka pendek dan jangka panjang.

‘Fit dan fat’: jangka pendek

Obesitas dan kebugaran dapat hidup berdampingan. Ada orang dengan berat badan berlebih yang rajin berolahraga.

Aktivitas fisik dapat menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal serta membantu mencegah diabetes tipe 2. Kesimpulannya?

“Lebih baik berolahraga daripada tidak berolahraga,” kata Dr. Cho.

‘Fit dan fat’: jangka panjang

Namun, berolahraga beberapa kali seminggu tidak sepenuhnya menghilangkan risiko kesehatan terkait berat badan berlebih.

Kelebihan berat badan akhirnya berdampak pada tubuh dan meningkatkan risiko sindrom metabolik dan penyakit jantung.

Analisis dari Studi Multi-Etnik Aterosklerosis (MESA) menemukan bahwa MHO (Metabolically Healthy Obesity) tidak dapat diandalkan untuk memprediksi risiko di masa depan.

“Studi menunjukkan bahwa orang yang lama mengalami obesitas cenderung akhirnya mengalami tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular, diabetes, sleep apnea, dan peningkatan risiko kanker,” kata Dr. Cho.

Selain itu, orang gemuk yang fit mungkin melebih-lebihkan kesehatannya, yang dapat menunda diagnosis dan pengobatan.

Apakah menurunkan berat badan menjadi solusinya?

Jawabannya adalah ya. “Mengelola berat badan adalah cara penting untuk mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes,” kata Dr. Cho.

Berat badan bukan hanya soal ukuran celana, tetapi tentang hidup lebih lama dengan kualitas hidup yang baik.

Dr. Cho menekankan pentingnya menjaga berat badan untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan menghindari obat-obatan.

Perhatikan lingkar pinggang Anda, terutama jika memiliki bentuk tubuh "apel," karena lemak di perut dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut CDC, risiko kesehatan meningkat jika lingkar pinggang lebih dari 40 inci untuk pria dan 35 inci untuk wanita yang tidak hamil. Pedoman ini bisa sedikit berbeda berdasarkan ras dan etnis.

Cara mudah menurunkan berat badan

Menurunkan berat badan tidak melulu tentang satu cara saja, namun umumnya melibatkan dua hal: mengurangi kalori yang masuk dan meningkatkan aktivitas fisik.

Ada banyak rencana makanan yang bisa membantu Anda membangun pola makan sehat dan bergizi. Misalnya, mulai dengan aktivitas sederhana seperti jalan kaki setiap hari dapat membantu mengurangi berat badan yang tidak diinginkan.

Bicarakan dengan dokter untuk menemukan rencana yang sesuai untuk Anda. Menurunkan berat badan sedikit saja dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang Anda.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/19/181900720/apakah-mungkin-menjadi-bugar-tetapi-gemuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke