Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Ibu Melahirkan Positif HIV di Bengkulu

Kompas.com - 16/03/2009, 23:29 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Konselor Volunteer Conseling Testing (VCT) RSUD M Yunus, Drg Deasy Novira, mengatakan hingga saat ini telah terdapat tiga ibu dalam proses persalinan yang dinyatakan positif mengidap HIV sedang ditangani pihak rumah sakit (RS).
    
"Anak yang dilahirkan dari ketiga proses persalinan itu juga positif mengidap HIV, karena tertular dari ibunya," katanya saat menjadi pemateri dalam acara dialog Membangun Komitmen Caleg dalam Penanggulangan HIV/Aids Secara Nyata yang diselenggarakan Pokja Program Penanggulangan HIV Kota Bengkulu, Senin.

Menurut Deasy penularan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu ke bayi yang dilahirkan, terjadi saat proses persalinan maupun dalam proses menyusui.

"Ini hanya yang ditangani RSUD, kita tidak tahu apakah rumah sakit lain atau poliklinik lain ada juga yang menangani kasus serupa," katanya.

Dari kasus yang ditemui pihaknya di Bengkulu, sebagian besar ibu hamil mengidap virus HIV setelah tertular dari sang suami.

Deasy mengatakan data di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan RSUD M Yunus, sejak tahun 2003 hingga 2008 terdapat 231 penderita HIV/Aids.

Sebanyak 109 orang diketahui positif, sementara 44 orang lainnya sudah meninggal dunia."Dari 44 orang yang meninggal itu, sebanyak 14 orang di antaranya berstatus ibu rumah tangga (IRT),"tambahnya.
    
Hingga saat ini kata dia, tingkat kunjungan masyarakat ke VCT RSUD M Yunus terus meningkat, artinya kesadaran masyarakat memeriksakan diri untuk mengetahui apakah tertular penyakit HIV/Aids sudah semakin tinggi.

Selama Februari 2009, tercatat 12 orang yang melakukan konseling ke VCT, dan diketahui sebanyak 10 orang dari data tersebut positif mengidap HIV, ironisnya, empat orang dari 10 pengidap ini adalah satu keluarga, katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com