Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HIV/AIDS di Banyuwangi Capai 393 Kasus

Kompas.com - 19/03/2009, 00:34 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur hingga Maret 2009 mencapai 393 kasus, dan 71 di antaranya meninggal dunia.
    
Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan dan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Banyuwangi Indah Sri Lestari, Rabu, mengatakan peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS menjadikan Banyuwangi menduduki peringat tiga se-Jawa Timur, setelah Surabaya dan Malang.
    
Pengidap HIV/AIDS di Banyuwangi masih didominasi kalangan pekerja seks komersial dengan prosentase 60 persen, disusul pengguna narkotika 21 persen, kata Indah dalam seminar dan lokakarya implementasi kebijakan penyebaran informasi, dan peran masyarakat dalam pencegahan HIV/AIDS.
    
Seminar itu diprakarsai Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi, dan Informasi dengan Yayasan Bina Bangsa.
    
Data dari Bagian Narkoba Polres Banyuwangi menyebutkan sejak  2008 sedikitnya 62 kasus narkoba diungkap dengan 84 tersangka. Tujuh tersangka di antaranya positif mengidap HIV/AIDS akibat tertular melalui jarum suntik.
     
Hingga memasuki tri wulan pertama 2009, sedikitnya 7 kasus narkoba dengan 9 tersangka ditangkap, kata Kepala Unit Narkoba Polres Banyuwangi, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Margianto.
    
"Pelaku narkoba rata-rata berusia produktif antara 15-26 tahun, dari beberapa kasus yang diungkap, di dalamnya terdapat tiga oknum Polri, empat Pegawai Negeri Sipil, dan satu TNI yang terlibat penyalahgunaan narkotika, ini membuktikan bahwa narkoba telah menjalar ke semua kalangan," katanya.
    
Kepala Pusat Info Kesra Badan Informasi Publik Departemen Komunikasi dan Informatika RI Gati Gayatri mengakui terus meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS disebabkan minimnya pengetahuan akan bahaya penyakit itu.
    
Hasil survei 2008 menunjukkan 22 persen penderita HIV/AIDS berasal pekerja seks komersial, dan napza 48 persen. Selain itu sebanyak 4.360 anak tertular HIV/AIDS.
    
"Itu data di 10 ’rovinsi di Indonesia, diduga masih banyak kasus yang belum ditemukan," katanya.
    
Kabupaten Banyuwangi dipilih menjadi tempat pertama dalam penyampaian informasi penanggulangan HIV/AIDS karena melihat jumlah kasusnya yang auh lebih tinggi dibanding kabupaten lain.
    
"Kami memilih Kabupaten Banyuwangi untuk tempat sosialisasi karena merupakan daerah rawan penyebaran HIV/AIDS," katanya.
    
Menurut dia, semestinya para calon legislatif bisa mengangkat isu pencegahan hingga penekanan penyebaran HIV/AIDS. "Karena selama ini saya menilai masih jarang caleg yang mengangkat isu penanggulangan HIV/AIDS dan narkotika dalam program kerjanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com