SEMARANG, KOMPAS.com — Dolanan atau permainan anak tradisional sampai saat ini masih dikembangkan di tingkat taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) di Kota Semarang, bahkan masuk dalam kurikulum TK.
"Dolanan anak tetap masuk dalam kurikulum TK untuk melestarikan kebudayaan Indonesia," kata Mundjiah, Ketua Ikatan Guru TK Indonesia, di sela Festival Dolanan Bocah di Lapangan Simpanglima Semarang, Jumat (21/8).
Mundjiah menyebutkan, sejumlah dolanan anak tersebut di antaranya Jaranan, Tari Sluku-sluku Bathok, serta Tari Rampak Kendang. Dia menjelaskan, selain mengajarkan dolanan anak, para guru TK juga diminta untuk selalu inovatif "memancing" keinginan para peserta didik, yaitu selalu memperbarui dolanan anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.