Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KB Pria, Siapa Takut?

Kompas.com - 05/05/2010, 16:24 WIB

Ketiga, anjuran dari pasangan sendiri. Banyak istri menolak suaminya menggunakan alat kontrasepsi karena takut suaminya menyeleweng tidak berbekas. Dengan kata lain, pasangannya aman tidak hamil. Akhirnya, disepakati biarlah sang istri saja yang menggunakan alat kontrasepsi. Sebenarnya masih ada alasan lain, tetapi yang dominan adalah ketiga alasan tersebut.

Lebih tenteram

Lantas apa yang harus dilakukan agar peran KB pria di Jabar yang saat ini relatif digalakkan dapat berhasil? Tidak gampang menggeser paradigma dan nilai yang sudah tertanam. Akan tetapi, bukan berarti hal itu tidak dapat dilakukan. Testimoni yang selama ini penulis dengar, justru dengan mengikuti program KB pria, kehidupan jauh lebih tenteram. Hal ini dinyatakan Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kabupaten Bekasi yang mengikuti program MOP.

Mengikuti KB pria merupakan salah satu bukti kecintaan suami kepada istri yang sanggup melakukan pengorbanan. Bahwa masih ada perdebatan masalah syari tentang MOP dan MOW, kita serahkan saja kepada para pakarnya. Namun, teknologi mengikat-bukan memotong-yang saat ini semakin canggih perlu lebih luas didiskusikan dan disosialisasikan.

Kalaupun ada kecemasan para istri bahwa suami akan aman menyeleweng, sebenarnya tidak ikut MOP pun suami bisa saja menyeleweng jika dia mau. Jadi, hal itu sangat tergantung kepada orangnya. Bahwa MOP akan menurunkan libido, dari testimoni yang sering penulis dengar, yang terjadi justru sebaliknya. Dorongan seksual setelah melaksanakan MOP semakin tinggi.

MOP selama ini banyak dilakukan oleh pria yang usianya relatif lanjut atau telanjur memiliki banyak anak. Strategi itu tidak salah, tetapi bagaimana meningkatkan peserta MOP dengan akselerasi yang lebih dinamis karena ini merupakan kontrasepsi mantap. Harus diakui, peran KB Bayangkara dan Siliwangi di Jabar selama ini untuk mendongkrak peserta KB sangat signifikan.

Ke depan, perlu dicari kreasi baru dengan berbagai kemitraan. Kota Banjar, misalnya, memberikan santunan Rp 175.000 kepada setiap peserta MOP. IPKB Kabupaten Bekasi sudah memiliki wacana kerja sama dengan polisi lalu lintas untuk melaksanakan program MOP bagi tukang ojek dengan pemberian surat izin mengemudi gratis.

Terobosan seperti ini cukup brilian. Namun, akan lebih baik bila pemahaman peserta KB pria sebagai wujud pertanggungjawaban dalam rumah tangga secara bersama tetap dikemukakan. Kalau itu terjadi, siapa takut ikut KB pria?

SOEROSO DASAR Ketua IPKB Provinsi Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com