Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerupuk atau Keripik, Favorit Orang Indonesia

Kompas.com - 26/05/2011, 08:59 WIB

KOMPAS.com - Bisnis makanan yang layak Anda coba adalah camilan, alias snack. Bisnis makanan ringan ini menguntungkan karena pangsa pasarnya sangat besar. Karakteristik masyarakat kita suka nonton televisi, dimana snack paling cocok dijadikan teman menonton televisi. Selain itu, masyarakat Indonesia gemar berkumpul dan membuat acara. Dimana ada orang berkumpul, di situ ada makanan.

Salah satu jenis snack yang digemari adalah camilan kering seperti kacang goreng, pilus, kuping gajah, jagung pipil bakar, keripik kentang, dan lain sebagainya. Snack jenis ini adalah yang paling disukai. Berdasarkan pengamatan Pietra Sarosa, konsultan keuangan dari Sarosa Consulting Group, snack yang lebih disukai masyarakat kita adalah yang mengeluarkan bunyi "kriuk... kriuk...." Jadi jenisnya yang renyah dan garing.

"Orang Indonesia kan, sering menganggap bahwa makan yang seru itu adalah yang ribut. Itu sebabnya mereka butuh kerupuk. Tidak di semua negara ada kerupuk, lho. Fungsinya kan, hanya untuk meramaikan suasana makan," kata Pietra.

Mayoritas camilan kering ini memiliki ukuran kecil sehingga sangat mudah diambil dan dimasukkan ke mulut. Selain itu, camilan kering cepat membuat orang haus. Setelah minum, orang itu akan mengonsumsi lagi.

Saat ini, ada dua bentuk penjualan camilan kering, yaitu:
1. Curah. Karakteristik bentuk penjualan ini adalah:
* Jenis camilannya sudah umum, semua orang tahu.
* Dijual dalam satuan ons atau per 100 gram sehingga lebih fleksibel. Pembeli bisa menentukan jumlah yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhannya, entah itu 1/4 ons, 1/2 ons, atau bahkan lebih.
* Disimpan dalam stoples-stoples besar dan pembeli bisa mencicipi terlebih dahulu sebelum membeli.
* Tanpa merek. Pembuatnya adalah produsen-produsen besar yang menjualnya dalam ukuran bal dan mendistribusikannya ke berbagai daerah. Agen atau reseller bisa memberi label.
* Rasanya seragam. Penyebabnya karena produsen snack curah ini adalah yang itu-itu juga.
* Cocok dikonsumsi di rumah sehingga dibutuhkan tempat penyimpanan. Bisa untuk suguhan bagi tamu atau konsumsi keluarga sehari-hari. Tidak harus dihabiskan saat itu juga.

2. Kemasan. Karakteristik bentuk penjualan ini adalah:
* Jenis camilannya bisa lebih spesifik karena merupakan kreasi tersendiri sang produsen.
* Dijual dalam kemasan dengan ukuran yang sudah ditentukan, misalnya 250 gram, 1 kg, atau yang lainnya. Kalau membutuhkan lebih dari yang sudah dikemas, pelanggan harus membeli dalam jumlah banyak.
* Disimpan dalam kemasan berbagai rupa. Tidak bisa dicicipi terlebih dahulu kecuali apabila penjual memang menyediakan sampel gratis.
* Memiliki merek. Merek inilah yang membedakan camilan produsen A dari produsen B. "Begitu kita menggunakan merek, dan produk kita memang enak, yang akan diingat konsumen adalah mereknya atau tempat penjualan snack itu," ujar Pietra.
* Rasanya beragam, menggunakan bumbu-bumbu tertentu.
* Cocok untuk dibawa bepergian. Pembelinya adalah orang-orang praktis yang tidak mau repot. Sekalinya dibuka, isi kemasan harus langsung dihabiskan.

Kiat bisnis
Bagi pemula di bidang curah, lebih baik membeli snack dari orang lain ketimbang memproduksi sendiri. Anda bisa saja membuat sendiri, tetapi jumlah produksinya harus besar untuk memenuhi permintaan konsumen. Alat-alat produksinya pun harus lengkap dan tenaga kerjanya memadai. Akan lebih baik kalau pertama-tama Anda mencari pelanggan terlebih dahulu.

"Tidak perlu terlalu banyak berinvestasi di awal usaha. Berinvestasi di sini maksudnya membeli alat-alat yang nantinya tidak akan digunakan. Yang penting Anda dikenal orang-orang terlebih dahulu," Pietra menyarankan.

Selain itu, langkah ini akan membantu Anda berlatih berbicara kepada orang lain dan menumbuhkan kepercayaan diri. Sebagai pemula, Anda hanya membutuhkan modal kantong plastik dan alat penyegel. Masukkan juga label kecil-kecilan saat mengemas pesanan pelanggan. Kalau sudah punya pasar sendiri, silakan mengembangkan usaha dengan menyajikan produk-produk kreasi sendiri.

Untuk menentukan ukuran snack kemasan yang akan Anda jual, pertimbangkan harga jualnya (keterjangkauan). Kalau membutuhkan snack dalam jumlah lebih, pelanggan bisa memesannya langsung kepada Anda dan Anda mengemasnya secara khusus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com