Ayah Nadia: Saya Minta Maaf...

JAKARTA, KOMPAS.com - Tri Wahyudi, ayahanda Nadia Dwi Rahma atau Dea, mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang membantu pencarian anak keduanya itu. Ia pun meminta maaf apabila sudah banyak merepotkan banyak orang.

"Saya senang sekali, saya terima kasih kepada media, Polri sekaligus saya mohon maaf karena anak saya telah merepotkan masyarakat," ujarnya, Jumat (4/11/2011), di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengaku, anaknya kabur dari rumah karena merasa lelah dengan konflik di rumah. "Sebenanya, dia hanya dalam proses dengan keadaan orang tua," tutur Tri.

Selama 12 hari sejak tanggal 24 Oktober 2011, Dea kabur dari rumah orang tuanya yang terletak di Perumahan Galaxy, Pekayon, Bekasi. Pelarian Dea akhirnya terhenti di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (3/11/2011) malam.

Pihak kepolisian berhasil melacak keberadaan Dea dari rekamanan percakapan ponsel mahasiswi itu. Saat ditemukan, Dea hanya seorang diri di sebuah kamar kosan yang berada di rumah Edi, di perumahan Green Wood, Jalan Smart House Nomor 9, Kali Pancur Manyaran, Semarang, Jawa Tengah.

Dea mengaku memutuskan pergi ke Semarang lantaran tidak ingin membebani orang tuanya karena kuliah Dea di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti tak kunjung selesai. Ia berencana mencari pekerjaan di Semarang untuk mengganti uang kuliah sebesar Rp 3 juta yang dipakai untuk biaya pelariannya selama berhari-hari.