Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan yang Bahagia Membuat Tetap "Langsing", Benarkah?

Kompas.com - 14/03/2018, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber time.com

Setiap peningkatan skala kualitas penikahan, memiliki berat badan 0,34 kilogram lebih rendah selama masa penelitian. Selain itu, mereka juga memiliki risiko obesitas 10 persen lebih rendah.

Sementara itu, mereka yang memiliki dukungan yang baik dalam hubungan, memiliki berat badan 0,7 kilogram lebih rendah untuk setiap kenaikan skala, dan memiliki risiko obesitas 22 persen lebih rendah.

Baca: Ingin Menikah? Perhatikan 3 Tanda Ini...

"Fenomena ini kemungkinan terkait dengan manfaat dukungan sosial yang terdokumentasi dengan baik."

"Hal itu dapat membuat pasangan untuk saling mendorong perilaku sehat dan menghindari kebiasaan buruk," ucap Chen.

Pola ini, memiliki alur yang konsisten di setiap tingkat populasi.

Menariknya, riset ini juga menemukan, tekanan dalam pernikahan tidak begitu berpengaruh dalam penambahan berat badan dengan cara apapun.

"Ada kemungkinan pasangan paruh baya tinggal dalam hubungan perkawinan untuk waktu yang lebih lama, dan mungkin telah mengembangkan strategi efektif untuk mengatasi pengalaman pernikahan yang negatif," kata dia.

Namun Chen menambahkan, kemungkinan lain bisa disebabkan karena riset ini hanya mencakup peserta yang telah menikah, atau dalam hubungan jangka panjang, saat dinilai ketika usia peserta riset mencapai usia paruh baya.

Chen berpendapat, hubungan pernikahan yang menegangkan mungkin telah diakhiri pada kehidupan pernikahan sebelumnya.

Baca juga: Batik, Pelepas Belenggu Pernikahan Anak di Desa Gedangsari...

Dia lalu menegaskan, pernikahan yang telah berakhir tersebut tidak sesuai untuk dijadikan sebagai sampel dalam riset ini.

Melihat secara khusus pada orang paruh baya juga dapat menjelaskan mengapa penelitian ini menemukan manfaat yang terkait dengan pernikahan yang baik.

Sementara itu, penelitian yang menganalisis pasangan pengantin baru menemukan hubungan antara kepuasan perkawinan dan penambahan berat badan.

Riset yang baru saja diajukan ini menunjukkan, menikah mungkin membuat orang yang berusia lebih muda menjadi "lebih lemah" tentang berat badan mereka.

Sebab, mereka tidak perlu lagi khawatir untuk menemukan pasangan.

Baca juga: 5 Tanda Dia Bukan Pasangan Hidup yang Tepat

Sementara itu, periset berpendapat, mereka yang berusia lanjut, mungkin memiliki nilai yang berbeda, dan memprioritaskan kesehatan di luar konteks penampilan fisik.

Jika melihat pasangan yang tidak menikah namun memiliki komitmen jangka panjang menunjukan hal yang sama, mungkin menikah bukan satu-satunya cara untuk mencapai manfaat itu.

"Riset kami menambah bukti bahwa hubungan sosial positif (bukan hanya hubungan perkawinan, namun integrasi sosial, dan dukungan sosial yang lebih besar pada umumnya) mungkin terkait dengan sejumlah hasil kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik," papar Chen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com