Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan Anak Setiap Hari?

Kompas.com - 11/05/2018, 07:37 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kalori adalah sumber energi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Semua orang butuh asupan kalori, termasuk anak-anak.

Namun, tahukah kamu berapa banyak kebutuhan kalori anak yang harus dipenuhi setiap hari?

Sebagai orangtua, kita perlu cermat menghitung kebutuhan kalori harian anak dari setiap makanan dan minumannya. Pasalnya, asupan kalori yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.

Kalori adalah jumlah energi dalam setiap makanan. Kebutuhan kalori setiap anak berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik anak.

Semakin dewasa usianya, terutama di usia menjelang puber, anak butuh lebih banyak kalori untuk mempersiapkan tubuhnya terhadap berbagai perubahan menuju kedewasaan.

Semakin aktif anak, semakin banyak pula asupan kalori yang ia butuhkan sebagai suplai energi selama beraktivitas.

Baca juga : Salah Hitung Kalori, Penyebab Berat Badan Sulit Turun

Kebutuhan kalori antara anak laki dan perempuan pun juga dibedakan, meski usianya sebaya dan sama-sama termasuk anak yang aktif.

Ini karena tubuh laki-laki umumnya memiliki postur yang lebih tinggi dan lebih banyak massa otot dibanding perempuan, sehingga memerlukan lebih banyak energi untuk berfungsi optimal.

Tidak hanya itu, laki-laki umumnya memiliki metabolisme tubuh yang lebih tinggi serta kapasitas paru-paru yang lebih besar. Inilah yang memungkinkan mereka bekerja lebih keras saat olahraga dan aktivitas fisik lain.

Baca juga : 6 Fakta Seputar Kalori yang Mungkin Tidak Kamu Ketahui

Berapa banyak kebutuhan kalori anak dalam sehari?

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi yang telah ditetapkan oleh Kemenkes RI lewat Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013, inilah jumlah kebutuhan kalori anak setiap hari:

  • Usia 0-6 bulan: 550 Kkal per hari
  • Usia 7-11 bulan: 725 Kkal per hari
  • Usia 1-3 tahun: 1125 Kkal per hari
  • Usia 4-6 tahun: 1600 Kkal per hari
  • Usia 7-9 tahun: 1850 Kkal per hari

Di atas usia 10 tahun, kebutuhan kalori anak mulai dibedakan menurut jenis kelaminnya.

Anak laki-laki

  • Usia 10-12 tahun: 2100 Kkal per hari
  • Usia 13-15 tahun: 2475 Kkal per hari
  • Usia 16-18 tahun: 2675 Kkal per hari

Anak perempuan

  • Usia 10-12 tahun: 2000 Kkal per hari
  • Usia 13-15 tahun: 2125 Kkal per hari
  • Usia 16-18 tahun: 2125 Kkal per hari

Panduan AKG dari Kemenkes ini adalah acuan kebutuhan kalori secara umum. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kebutuhan kalori setiap anak bisa berbeda tergantung dari usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisiknya.

Yang selanjutnya perlu kita lakukan adalah menyesuaikan kebutuhan kalori makanan harian dengan usia, jenis kelamin, dan seberapa aktif anak sehari-hari.

Apakah si kecil aktif bermain atau cenderung malas gerak karena hanya sibuk menonton TV atau main game?

Untuk memudahkan menghitung kebutuhan kalori anak, bisa cek di kalkulator kebutuhan kalori ini.

Apa saja sumber kalori yang baik untuk pertumbuhan anak?

Hampir setiap makanan dan minuman mengandung kalori. Pada dasarnya, kalori adalah hasil gabungan antara karbohidrat, protein, dan lemak yang kemudian diproses tubuh menjadi energi.

Untuk mengetahui berapa banyak kalori yang terkandung dalam makanan, kita dapat membaca label informasi nilai gizi pada kemasan makanan.

Baca juga : Rahasia Makna di Balik Nama dalam Label Makanan

Pada label tersebut tercantum semua informasi yang dibutuhkan, termasuk jumlah karbohidrat, protein, dan lemaknya.

Meski begitu, kita tetap harus bijak memilih mana sumber kalori yang baik untuk tumbuh kembang anak. Kita juga perlu membatasi porsi asupannya tiap hari.

Pasalnya, kalori yang menumpuk terlalu banyak dalam tubuh akan diubah menjadi timbunan lemak jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik untuk membakarnya. Lemak inilah yang menjadi asal muasal penyebab kegemukan atau obesitas pada anak.

Maka itu, pilihlah makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak yang baik untuk pertumbuhan anak, seperti:

  • Sumber karbohidrat: kentang, pasta, nasi, roti gandum
  • Susu dan produk susu yang rendah lemak
  • Sumber protein: daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan
  • Buah dan sayur yang kaya akan serat

Pastikan bahwa si kecil tidak terlalu banyak makan makanan manis atau berlemak, seperti permen, kue, makanan cepat saji, atau minuman bersoda.

Makanan-makanan tersebut mengandung tinggi kalori, namun rendah kandungan gizinya.

Baca juga : 6 Strategi Agar Anak Tidak Hobi Makan Junk Food

Meski demikian, kalori bukanlah satu-satunya nutrisi yang perlu dipenuhi jika ingin si kecil tetap sehat.

Pastikan bahwa menu makanan anak mengandung gizi seimbang yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Selain itu, ajak si kecil berolahraga sambil bermain untuk membakar kelebihan kalori dalam tubuhnya.

Semakin banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh, intensitas aktivitas fisik juga harus ditingkatkan untuk mencegah kalori tertimbun menjadi lemak.

Baca juga : Jenis Olahraga Anak Sesuai Usia dan Perkembangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com