Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2018, 11:04 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Hal itu kemungkinan disebabkan efek pembakaran kalori setelah olahraga yang terjadi karena lari dengan intensitas tinggi.

"Pada masa tersebut, tubuh terus membakar kalori meskipun kita sudah tidak lagi berlari," kata Rubin.

Rubin menyarankan kita memulainya dengan lari 3x30 menit perminggu, sprint 30 detik, kemudian istirahat selama 30 hingga 60 detik.

Baca juga: Berenang vs Lari: Mana yang Efektif Bakar Lemak?

3. Tak melupakan latihan kekuatan

Latihan kekuatan penting dilakukan untuk beberapa alasan. Pertama, kita akan memiliki tubuh yang kuat untuk berlari dan risiko cedera lebih minim.

Rubin mengatakan, lari akan membuat tulang sendi pegal jika kita tidak memiliki otot yang mumpuni untuk mendukungnya.

Kedua, angkat beban juga bisa membantu menurunkan berat badan.

"Semakin banyak otot murni (lean muscle) yang dimiliki, akan semakin banyak pula kalori yang dibakar pada masa istirahat," kata Rubin.

4. Berlari hingga merasakan "runner's high"

Cobalah berlari semaksimal mungkin hingga mengalami runner's high. Runner's high adalah perasaan euforia yang dirasakan setelah lari dan mencapai target tertentu.

Temuan sebuah jurnal Biologi percobaan menunjukkan bahwa lari akan melepaskan endocannabinoids, sebuah sistem yang kerap dikaitkan dengan kepuasan dan membuat kita menginginkan lebih.

Jangan khawatir jika ide runner's high tersebut terasa jauh daripada garis finish maraton. Kamu hanya perlu berlari melebihi target tertentu sesuai kemampuan diri.

Rubin mengatakan, tubuh manusia sebetulnya dirancang untuk berlari. Namun, tubuh kita tidak akan terbiasa dengan kondisi tersebut jika kita tidak pernah melakukannya.

Ia menyarankan untuk rutin berlari sekitar tiga kali seminggu. Setelah dilakukan lebih dari satu bulan, tubuh kita akan merasa lebih alami dengan melakukannya.

"Jika sudah begitu, bisa jadi kita tak menyadari adanya penurunan badan karena sudah terbiasa," ujarnya.

Baca juga: Program Penurunan Berat Badan Buntu? Ikuti 5 Tips Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com