Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2018, 11:40 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Penyesalan bisa menyebabkan keraguan besar dan membuat seseorang ingin selalu menghindar.

Penyesalan terhadap sebuah hubungan, misalnya, membuat seseorang ingin menghindari kencan serius.

Hanya karena kamu membuat beberapa keputusan yang tidak ideal, bukan berarti kiamat datang. Kamu harus meyakini bahwa kesalahan tersebut tidak bersifat permanen dan kamu bisa berubah lebih baik.

4.  Mencari jalan keluar

Mengubah pola pikir bisa membantu mencegah kesalahan yang sama terulang kembali. Penulis Gretchem Rubin memiliki tips sederhana: memikirkan pergi tidur lebih awal mungkin lebih sulit dan kurang menyenangkan ketimbang memikirkan bisa tidur larut sambil menikmati serial favorit.

Namun, tak perlu banyak berpikir, cukup lakukan hal tersebut. Pergilah tidur lebih awal dan nikmati sensasi kenyamanan yang kamu rasakan.

Apakah sikap ini akan menghindarkan kita dari kebiasaan tidur larut karena nonton TV atau bermain game? Mungkin tidak. Tapi, hal ini akan mengubah perilaku kita dengan cara yang instan.

Akan lebih mudah mengubah perilaku ketimbang mencegah masalah dari kebiasaan.

Jika masalahmu adalah sulit memfokuskan diri pada prioritas, cobalah pilih hal-hal yang paling penting untuk dilakukan.

Baca juga: Mengenali Rasa Lapar yang Timbul karena Emosi

5. Beri ruang bagi diri untuk menerima perasaan tersebut

Untuk secara efektif berdamai dengan penyesalan, harus ada tindakan yang dilakukan untuk mengubahnya. Merenungi kesalahan masa lalu tidak banyak membantu, tapi kamu juga sulit mengesampingkan rasa menyesal tersebut juga.

Cobalah pikirkn tentang sebuah penyesalan kecil. Contohnya, ketika pernah meninggalkan sebuah benda penting di rumah ketika kamu bepergian.

Kondisi seperti itu membuat kamu mempersilakan diri untuk menerima penyesalan tersebut selama beberapa waktu. Ketika kamu merasa frustrasi dengan diri sendiri dan mengkritik diri sendiri, perasaan itu akan secara alami hilang.

Namun, jika kamu memiliki penyesalan yang lebih besar, kamu mungkin membutuhkan beberapa minggu atau bulan hingga perasaan menyesal tersebut hilang.

Perasaan itu juga bisa hilang dan timbul kembali di waktu tertentu.

Pada dua kondisi tersebut, hal yang bisa dipelajari adalah: emosi harus bisa dimanfaatkan untuk membuat diri kita lebih baik.

Emosi bersifat datang dan pergi. Ketika sebuah emosi bertahan lama dalam diri kita, biasanya hal ini karena kita terus-menerus "memberi makan" emosi tersebut dengan stimulasi tertentu.

Namun, jika tidak, maka emosi tersebut akan cenderung mudah pergi dan dihadapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com