Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2018, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Kebutuhan nutrisi yang didapat dari ASI tidak cukup untuk kebutuhan bayi berusia 6 bulan ke atas. Itu sebabnya di usia itu bayi perlu diberi makanan pendamping ASI (MPASI).

Makanan yang dianjurkan untuk bayi yang sudah lulus ASI eksklusif harus mengandung karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, dan juga air atau mineral.

"Ini bisa disebut sebagai makanan yang mengandung unsur 4 bintang, sudah mengandung makro nutrien dan mikro nutrien," kata dr.Margareta Komalasari, Sp.A dalam acara talkshow yang diadakan oleh Teman Bumil di Jakarta (15/8).

Ia mengatakan, sebaiknya MPASI bukan puree sayur dan buah karena kandungan nutrisinya tidak mencukupi untuk tumbuh kembang bayi.

Untuk bayi yang berat badannya tidak sesuai dengan usianya, Dr.dr.Damayanti Rusli Sjarif, Sp.A menyarankan agar memperhatikan kandungan protein hewani dan karbohidrat.

Bayi yang berat badannya kurang karena asupan nutrisinya kurang baik, bisa berujung pada kondisi stunting atau anak pendek karena kurang gizi kronis. Perkembangan otak anak pun terhambat.

"Stunting pada balita di Indonesia banyak disebabkan oleh asupan protein hewani yang tidak cukup pada dua tahun pertama kehidupannya," kata Damayanti dalam acara media diskusi tentang tumbuh kembang anak di Jakarta (14/8).

Baca juga: Protein Hewani Harus Ada dalam Makanan Pendamping ASI

Sumber protein hewani terbaik yakni whey protein, telur, susu, ikan, ayam, dan terakhir daging merah.

Damayanti juga menyayangkan tren pemberian puree buah dan sayur sebagai MPASI karena beresiko membuat anak mengalami berat badan tidak sesuai usia.

"Sayur dan buah perlu diperkenalkan sejak dini, tapi cukup sedikit saja. Sayur bisa ditambahkan pada MPASI, dan buah untuk snack," katanya.

Kandungan serat yang tinggi pada sayur dan buah juga akan membuat bayi cepat kenyang sehingga tidak mau makan. Akibatnya, asupan nutrisi lain yang lebih penting jadi tidak terpenuhi.

Baca juga: Waspadai Jika Berat Badan Bayi Turun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com