Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 2 Jenis Perselingkuhan yang Kerap Terjadi dalam Pernikahan

Kompas.com - 23/08/2018, 08:11 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesetiaan seseorang memang tak bisa kita pastikan. Bahkan, pengalaman menjalin hubungan gelap pada setiap orang juga bervariasi, tergantung pada keadaan.

Namun, satu terapis seks mengklim hanya ada dua jenis perselingkuhan.

Tammy Nelson, pakar hubungan asmara dari Ashley Madison, sebuah laman untuk mereka yang menikah namun masih mencari gebetan, perselingkuhan diklasifikasikan dalam dua kategori.

Kategori pertama, dilakukan sebagai cara untuk mengakhiri hubungan demi menghindari masalah apapun secara langsung.

"Perselingkuhan seperti ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria," tambahnya.

Pelatih kencan James Preece menjelaskan wanita lebih cenderung berselingkuh sebagai cara untuk menyampaikan suatu hal pada pria.

"Mereka tahu jika pasangan mengetahui perselingkuhan ini, maka itu akan membuat hubungan mereka berakhir dengan cepat," katanya.

Menurutnya, cara ini bisa mempercepat berakhirnya suatu hubungan karena pasangan yang dikhianati merasa harga diri mereka telah rusak dan peluang untuk memperbaiki hubungan sangat sulit.

Jenis perselingkuhan kedua lebih umum dilakukan oleh pria. Perselingkuhan semacam ini, kata Nelson, biasanya dilakukan sebagai cara mengisi bagian kehidupan mereka yang tidak didapatkan dalam pernikahannya.

Dengan kata lain, salah satu pasangan mungkin merasa seperti ada sesuatu yang hilang, baik secara seksual atau emosional.

Oleh karena itu, untuk memenuhi 'kekosongan', mereka melakukan hubungan terlarang karena takut berterus terang pada pasangannya.

Mereka yang melakukan perselingkuhan semacam ini mungkin tidak ingin mengakhiri hubungan yang ada.

Tapi, lebih cenderung mencari untuk memenuhi semacam keinginan yang tidak terpuaskan yang mereka anggap tidak dapat dipenuhi oleh pasangan mereka saat ini.

Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashley Madison.

Riset tersebut mengungkap alasan paling umum orang-orang mendaftar ke situsnya adalah karena merasa pernikahan mereka telah "kehilangan gairah".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com