Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asmara Kate dan William Tak Seheboh Harry dan Meghan, Mengapa?

Kompas.com - 07/09/2018, 18:43 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kisah cinta Meghan Markle dan Pangeran Harry begitu fenomenal.

Bahkan, pernikahan keduanya mendapat julukan pernikahan 'negeri dongeng' yang menjadi impian banyak orang di luar sana.

Namun, asmara Kate Middleton dan Pangeran William sebenarnya tak kalah menarik dari kisah The Duke dan The Duchess of Sussex ini.

Sama halnya dengan Harry dan Meghan, William dan Kate juga terlihat amat saling mencintai.

Kisah mereka juga diwarnai lika-liku dramatis, namun tetap langgeng hingga detik ini.

Kendati demikian, pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton dinilai bukanlah pernikahan 'negeri dongeng' seperti pernikahan saudara Meghan dan Harry.

Baca juga: Nama Meghan Dicantumkan Iklan Universitas untuk Menarik Mahasiswa

The Duke dan the Duchess of Cambridge  menikah di Westminster Abbey, London, dan dihadiri oleh hampir 2.000 tamu undangan.

Keduanya menjalin kasih selama hampir 10 tahun sebelum memutuskan untuk mengikat janji sehidup semati.

Menurut pakar bahasa tubuh, Judi James, pernikahan Pangeran William dan Kate tak mendapat julukan sebagai 'dongeng', karena pasangan itu sudah bersama untuk waktu yang lama.

Sementara itu, Meghan Markle dan Pangeran Harry hanya menjalin asmara kurang dari dua tahun sebelum mereka memutuskan untuk menikah.

“Kami tahu pasangan itu telah bersama-sama untuk waktu yang lama, jadi aspek 'dongeng' pada kisah cinta mereka telah terhapuskan," ucap James.

Padahal, menurut dia, pernikahan mereka sangat sempurna. Tapi, seolah kurang mengesankan karena 'drama' dan berbagai spekulasi menghilang.

"Ekspresi wajah Pangeran William seperti ekspresi malu-malu hingga eskpresi penuh kasih sayang dan senyum sempurna Kate tidak terlihat," tambahnya.

Baca juga: Kalahkan Meghan, Kate Middleton Raih Predikat Influencer Fesyen

Menurut James, mereka tampak menawan dan percaya diri.

Kecocokan di antara keduanya ditunjukan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan oleh Pangeran Charles dan Putri Diana.

"Sifat mereka yang memperlihatkan pencerminan yang intensif satu sama lain menunjukkan pikiran kuat sebagai isyarat cinta mereka akan bertahan," kata James.

Tidak ada ketegangan yang ditunjukkan dalam hubungan mereka. Menurut James, hanya beberapa tanda sebagai petunjuk hubungan yang menyenangkan dan langgeng dalam asmara mereka.

Judi James juga turut menganalisa kehidupan pernikahan Meghan dan Harry.

Menurut dia, Harry dan Meghan kerap mengumbar sentuhan, kontak mata yang intens serta komunikasi nonverbal, dan tingkat ketertarikan seksual yang tinggi.

Menurutnya, gelagat ini menunjukkan fantasi dan gambaran kisah cinta yang harmonis.

Di mata publik, Harry dan Meghan merupakan pasangan kerajaan baru, yang mempunyai cara yang tidak dimiliki Pangeran Charles dan Putri Diana, atau pun Pangeran William dan Kate.

"Ini adalah pernikahan yang jauh lebih modern, di mana Meghan menunjukkan semua tanda-tanda kepercayaan diri saat dia berjalan sendirian di lorong, lalu mengucap janji sehidup semati dengan sang kekasih," papar James.

Baca juga: Cara Meghan Markle Hargai Barang Pemberian Ratu Elizabeth

Selain itu, saat Pangeran Harry mengucap janji suci, tidak ada ketegangan yang tersirat di wajahnya.

Judi James membaca bahasa tubuh Pangeran Harry pada hari pernikahannya itu.

Tidak seperti ayahnya, kata James, Harry tanpa disadari memperlihatkan banyak romansa di hari bahagianya itu.

Bahasa tubuhnya secara halus juga menunjukkan dia benar-benar mencintai Meghan, dan ia nampak tak percaya jika mampu bersanding dengan mantan aktris itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com