Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2018, 11:13 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Derocha juga menyarankan agar kita berhati-hati dengan label "bebas gula" karena produk tersebut tidak selalu bebas karbohidrat.

Baca juga: Mana yang Ampuh Buat Saya: Diet Keto Atau Diet Rendah Lemak?

3. Makan banyak karbohidrat bikin gemuk

Kenaikan berat badan dipicu oleh konsumsi terlalu banyak kalori, tidak hanya dari karbohidrat.

Karbohidrat adalah makanan penting karena mengandung nutrisi sehat dan bisa mengisi energi pada tubuh kita. Rekomendasinya adalah konsumsi karbohidrat sekitar 45-65 persen dari total kalori per hari.

Karbohidrat tak selalu nasi putih atau mi. Kita bisa menggantinya dengan buah-buahan, biji-bijian utuh, nasi merah, oatmeal, kacang, dan lainnya.

4. Melewatkan sarapan bisa turunkan berat badan

Jika kamu memang bukan orang yang terbiasa sarapan, tak perlu memaksakan diri untuk makan di pagi hari.

Namun, melewatkan sarapan biasanya membuat seseorang kelaparan di siang harinya.

"Padahal, melewatkan sarapan bisa menyebabkan stres. Kamu akan terus memikirkan makanan. Kamu 'memasang' mode diet, tapi justru mendapatkan perasaan negatif," kata Krauss.

Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan memberi banyak efek buruk bagi tubuh. Seperti kenaikan berat badan dan peningkatan level kolesterol.

Derocha menambahkan, melewatkan sarapan memang bisa menekan asupan kalori harian, namun pada jangka panjang akan memperlambat metabolisme tubuh.

Baca juga: Bagaimana Sarapan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

5. Suplemen diet bisa cepat turunkan berat badan

Beberapa orang mengkonsumsi suplemen untuk bisa mempercepat penurunan berat badan. Mulai dari suplemen berbentuk pil, bubuk, cair, atau batangan.

Sekitar 15 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengkonsumsi suplemen diet. Padahal, jalan itu bukanlah solusi baik untuk penurunan berat badan jangka panjang sebab akan menimbulkan yo-yo diet.

Pola tersebut justru berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiometabolik.

Konsumsi suplemen diet hanya memalsukan penurunan berat badan dan meningkatkan potensi kembali meningkatkan berat badan. Hal ini berkebalikan dengan konsep pola hidup sehat yang konsisten.

Menurut Derocha, banyak suplemen mengandung bahan yang membuat konsumennya merasakan efek kafein. Hal ini buruk bagi jantung dan bisa menimbulkan gangguan tidur.

"Kurang tidur akan meningkatkan kortisol, hormon yang memicu kenaikan berat badan atau lemak perut," kata dia.

Ilustrasi makanan dietDragonImages Ilustrasi makanan diet
6. Makan banyak porsi kecil lebih baik daripada satu porsi besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com