Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Rutinitas Pagi yang Biasa Dilakukan Si Pemilik Tubuh Langsing

Kompas.com - 03/06/2019, 10:56 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Saat akan meminum jus, gunakan gelas yang tinggi dan sempit untuk menghemat gula dan kalori.

Riset dari Cornell University membuktikan, peserta yang minum minuman manis dalam gelas pendek dan lebar mengonsumsi 25 hingga 30 persen gula lebih banyak.

Menurut peneliti, individu cenderung fokus pada ketinggian cairan yang mereka tuangkan daripada lebar.

Oleh karena itu, menggunakan gelas yang tinggi dan sempit akan membuat kita tak terlalu banyak mengonsumsi minuman yang manis.

Baca juga: Diet Jus Tak Selamanya Baik untuk Tubuh

4. Mengonsumsi protein saat sarapan

Masyarakat di negara maju sekelas Amerika hanya mengonsumsi sekitar 10 hingga 15 gram protein untuk sarapan.

Namun, untuk menurunkan berat badan kita harus mengonsumsinya dengan porsi dua kali lipat.

Riset yang dipresentasikan dalam Obesity Society membuktikan, wanita yang makan 30 gram protein dari sosis dan telur saat sarapan hanya mengonsumsi 100 kalori lebih sedikit saar makan siang.

"Protein adalah kunci untuk kenyang," kata Heather Leidy, asisten profesor di Departemen Gizi dan Latihan Fisiologi di University of Missouri.

Menurutnya, protein mengaktifkan sinyal tubuh yang mengekang nafsu makan, mengurangi mengidam makanan, dan mencegah makan berlebihan.

Baca juga: Protein, Senjata Ampuh untuk Turunkan Berat Badan

5. Meluangkan waktu untuk meditasi

Kita hanya perlu berfokus pada pernapasan selama beberapa menit di pagi hari untuk meningkatkan mindfulness, yang akan mendorong kita untuk memilih pola makan yang baik.

Riset dari Brown University yang dilakukan dengan wawancara dan mengukur komposisi dari 400 orang telah membuktikannya.

Wawancara dilakukan dengan beberapa pertanyaa untuk mengetahui fokus pikiran mereka di masa sekarang.

Hasilnya, mereka yang menunjukan tingkat mindfulness rendah pada Mindful Attenton Awareness (MAAS), 34 persen lebih mungkin menderita obesitas dan penambahan lemak di area perut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com