Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mengatasi Masuk Angin? Dengarkan Sinyal Tubuh

Kompas.com - 31/01/2020, 18:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Jika dalam kondisi sehat saja tubuh memerlukan asupan cairan setidaknya 8 gelas per hari, cara mengatasi masuk angin adalah dengan memberi asupan cairan lebih banyak lagi.

Banyak minum air bisa meredakan gejala flu yang sedang dialami. Tentu saja yang terbaik adalah air putih atau infused water dan hindari minuman seperti kopi dan alkohol.

Kita juga bisa mengonsumsi sup hangat, racikan air dengan lemon dan madu, atau teh hangat untuk membuat tubuh merasa lebih nyaman.

5. Minum obat

Tak ada salahnya pula memilih cara mengatasi masuk angin dengan minum obat. Kamu bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui diagnosis pasti dan mengetahui obat apa yang tepat. Hal terpenting adalah memastikan dosis dan jenis obat sesuai dengan keluhan.

6. Belum tentu butuh antibiotik

Tidak semua penyakit memerlukan antibiotik untuk mengatasinya. Dalam kasus masuk angin, misalnya. Tubuh sedang memerangi virus dan bukan bakteri.

Artinya, antibiotik bukan hal yang tepat untuk mengatasi masuk angin. Bukan tidak mungkin antibiotik justru membuat bakteri semakin resistan.

7. Jaga kebersihan

Satu hal yang tak kalah penting sebagai cara mengatasi masuk angin adalah menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar.

Wajar saja jika bersin berkali-kali atau mengeluarkan ingus saat sedang masuk angin. Pastikan selalu mencuci tangan atau membuang tisu bekas ingus dengan tepat.

Membiarkan tangan yang terpapar virus mengenai bagian tubuh lain hanya akan membantu virus semakin menyebar. Tak hanya itu, tisu bekas ingus yang berserakan juga membuat ruangan menjadi tidak sehat.

Baca juga: Benarkah Telat Makan Bisa Bikin Kita Masuk Angin?

Selalu dengarkan sinyal dari tubuh saat sedang merasa masuk angin. Cara mengatasi masuk angin bisa berbeda setiap orang, yang terpenting adalah memberi jeda agar tubuh bisa rileks dan beristirahat.

Memaksakan tubuh untuk terus bekerja keras hanya akan membuat proses penyembuhan semakin lama. Bukan tidak mungkin, hal ini menyebabkan penyakit yang semula hanya sesederhana masuk angin menjadi semakin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com