KOMPAS.com - Berpuasa di bulan Ramadan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun manfaat ini takkan bisa kita rasakan jika kegiatan berpuasa dibarengi pola hidup tidak sehat. Salah satu contohnya, gemar buka puasa dengan mengonsumsi makanan cepat saji.
Berdasarkan penelitian, berpuasa sekurang-kurangnya 12 jam sehari akan berdampak positif bagi tubuh. Mulai dari menurunkan berat badan hingga berpotensi meningkatkan kinerja otak.
Sebaliknya, konsumsi makanan cepat saji alias fast food atau junk food ketika sahur dan berbuka dapat memberikan efek buruk meskipun anda berpuasa. Simak penjelasannya di bawah ini!
Mengonsumsi fast food saat tubuh tidak berpuasa pun bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, apalagi jika Anda langsung berbuka dengan menyantap makanan rendah nutrisi ini.
Kira-kira apa saja efek negatif yang mungkin terjadi ketika buka puasa dengan makanan cepat saji?
1. Lemas, mengantuk, dan diabetes
Tubuh membutuhkan asupan gula untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Makanan cepat saji tentu mengandung banyak gula.
Tapi jangan senang dulu. Menyantap makanan siap saji saat buka justru dapat membuat kita merasa lemas dan mengantuk.
Minuman pedamping dalam menu fast food saja bisa mengandung 140 kalori dan 39 gram gula, tanpa tambahan gizi lain. Sekalipun Anda tidak minum, fast food biasanya didominasi oleh kandungan karbohidrat.
Karbohidrat lalu dicerna oleh tubuh dan menjadi glukosa (gula) dalam darah. Proses ini akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara tiba-tiba yang kemudian meningkatkan resiko diabetes.
Baca juga: Sering Makan Junk Food, Waspadai 13 Penyakit Berikut
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.