Peningkatan suhu tubuh ini dapat menyebabkan berkeringat, dan keringat malam adalah gejala umum yang terkait demam.
"Berbagai infeksi seperti HIV, TBC, dan infeksi mononukleosis dapat menyebabkan keringat malam," kata Mandal.
Baca juga: Menilik Kandidat Terkuat Obat Infeksi Covid-19
"Kondisi ini dapat menghasilkan bahan kimia yang disebut sitokin yang memerangi infeksi. Sitokin dapat memicu demam dan keringat malam."
Jika kita mengalami demam selain keringat malam, kita dapat berkonsultasi dengan dokter tentang jenis infeksi apa yang ada di tubuh kita.
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan keringat malam, termasuk antidepresan untuk depresi atau kecemasan.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan, hingga 14 persen orang yang menggunakan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) atau bentuk antidepresan paling umum, mengalami keringat berlebihan dan keringat malam.
Para penulis penelitian menyimpulkan, obat-obatan ini kemungkinan memengaruhi area otak yang memproduksi hormon, yang membantu mengendalikan suhu dan keringat.
Obat lain yang dapat menyebabkan keringat malam termasuk:
1. Obat migrain triptan
2. Obat penghambat hormon
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.