Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2020, 19:16 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Ada banyak jenis makanan beku yang diberi tambahan gula, garam, dan juga minyak. Belum lagi bahan pengawet untuk memastikan makanan tetap aman dikonsumsi setelah jangka waktu lama sekalipun.

Jadi, ketika berbelanja makanan beku lihat terlebih dahulu komposisinya. Jika ada kandungan seperti maltose, trans fat, dextrose, dan hydrogenated oil sebaiknya hindari konsumsinya.

Di dalamnya, asupan sodium dan gula bisa dua kali lipat dari yang direkomendasikan dikonsumsi dalam sehari.

Baca juga: Sebabkan Obesitas, Mengapa Masih Banyak Orang Menyukai Makanan Olahan?

Selain makanan beku, beberapa makanan yang melewati proses panjang seperti di bawah ini sebaiknya juga dihindari:

Microwave popcorn

Jenis popcorn yang satu ini sangat praktis karena dibuat hanya dengan memasukkannya sebentar di microwave.

Sayangnya, kandungan perfluoroalkyl di dalam kemasannya justru berbahaya. Ini adalah substansi kimia yang disebut memicu risiko gangguan fungsi ginjal dan penurunan kualitas sperma.

Jadi, lebih baik mengonsumsi popcorn dan mengolahnya sendiri di kompor. Cukup letakkan di wajan atau panci kemudian ditutup. Butiran jagung ini akan berubah menjadi popcorn setelah dipanaskan beberapa saat.

Margarin

Margarin disebut tidak sehat karena mengandung trans fat yang bisa menyebabkan kolesterol jahat (LDL) meningkat.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, bisa meningkatkan kemungkinan terjadi stroke dan penyakit jantung. Penderita kanker juga disarankan menghindari konsumsi makanan yang mengandung trans fat.

Sebagai alternatif pengganti margarin, coba alpukat untuk diolah dengan roti. Sementara jika untuk memasak, beberapa susu dari olahan kacang atau yogurt bisa jadi pilihan.

Mie instan

Mudah dibuat dan harganya terjangkau, sayangnya kandungan sodium dalam mie instan bisa meningkatkan tekanan darah seseorang.

Belum lagi kandungan karbohidrat dan minimnya nutrisi di dalamnya. Menurut penelitian, konsumsi mie atau ramen instan meningkatkan risiko obesitas dan sindrom metabolik terutama pada perempuan.

Baca juga: Kenali, Efek Negatif Kebanyakan Makan Mi Instan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com