Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 23 Juni 2020, 11:07 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com – Setelah lebih dari tiga bulan tak ada agenda sosial dengan teman, kini setelah karantina dicabut tentu kita tak sabar, sekaligus cemas, untuk melakukan kegiatan kumpul-kumpul.

Kecemasan atau rasa malu saat berinteraksi dengan orang lain sebenarnya merupakan gangguan yang disebut juga dengan fobia sosial. Namun, kecemasan ini mungkin akan dialami oleh banyak orang setelah masa karantina dicabut.

“Perubahan dari memiliki pekerjaan dan kehidupan yang sangat sosial, ke tidak ada sama sekali, hanya di rumah saja, bisa berpengaruh pada kesehatan mental. Hal ini juga bisa membuat orang yang biasanya ekstrovert merasa seperti introvert dan kehilangan minat untuk bertemu banyak orang,” kata penasihat medis di Click Pharmacy, Jana Abelovska.

Isolasi yang kita lakukan selama pandemi akan menguras emosi dan memicu kecemasan sosial. Kecemasan itu sebagian besar karena kita merasa takut dan khawatir dengan reaksi orang.

Baca juga: Bedakan Sifat Pemalu dengan Gangguan Kecemasan Sosial

“Jika kita sering bergaul dan berinteraksi sosial, sebagian besar ketakutkan kita itu ternyata tidak terbukti. Kita punya kesempatan untuk mencoba berbagai hal dan melihat apa yang bisa membantu mengurangi ketakutan itu,” kata Emily Anhalt, PsyD, pendiri komunitas kesehatan mental Coa.

Selama pandemi, kita lebih banyak bergantung pada diri sendiri dan menghadapi situasi yang tidak pasti. Hal ini akan menyuburkan lagi kecemasan dalam diri.

Untuk mengurangi kecemasan sosial dalam melakukan agenda sosial kita, berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna:

1. Mulai perlahan
Jika kita punya kecenderungan kecemasan sosial, jangan langsung melakukan interaksi dengan banyak orang yang tidak terlalu dikenal. Masuklah dalam kehidupan sosial secara perlahan.

“Setelah karantina berakhir, kita tak bisa lagi menghindar dan terpaksa menghadapi hal yang sebenarnya ditakuti. Jangan langsung menghadapinya sekaligus, mulailah secara santai,” kata psikiater Dr. Allie R.Shapiro.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Mulailah dengan pertemuan bersama orang-orang terdekat kita karena mereka adalah zona nyaman kita dan bisa membuat kita jadi diri sendiri.

Setelah kita siap, perbesar lingkaran pertemuan dengan orang-orang yang kita nikmati keberadaannya tapi terkadang masih membuat kita cemas.

Jika belum siap bertemu tatap muka, kita bisa menjalin komunikasi dengan orang berbeda setiap hari lewat aplikasi chatt atau video chatt.

Baca juga: Remaja Jarang Bertemu Teman Berdampak pada Perkembangannya

2. Bayangkan situasinya
Persiapkan acara sosial itu dengan membayangkannya, bahkan melakukan permainan peran tentang kekhawatiran spesifik kita.

Kita juga bisa berusaha menghadapi acara tersebut dengan menghadirinya bersama teman yang dipercaya.

3. Takut itu wajar
Walau orang di sekitar kita tampaknya baik-baik saja dan tidak takut masuk ke situasi normal baru, tak perlu malu dengan reaksi atau kecemasan kita.

“Ingatlah, tak pernah ada orang yang membayangkan kita akan berada di pandemic seperi ini. Bahkan para pakar tidak menduga. Jadi, sangat normal untuk merasa cemas dan takut,” kata Shapiro.

Ia menyarankan agar kita bersosialisasi dalam zona nyaman. Jangan merasa terpaksa melakukan sesuatu yang tidak nyaman. Untuk mengurangi rasa takut, berbagilah perasaan dengan sahabat atau orang terdekat kita.

Baca juga: Cemas karena Pandemi Itu Wajar, tapi Perlu Dikendalikan

4. Sayangi diri
Sayangilah diri sendiri dengan cara mengutamakan kesehatan fisik, melakukan olahraga yang membuat kita senang, atau berbicara dengan sahabat atau keluarga yang kita percaya.

“Kita memang tidak bisa menyiapkan diri untuk semua hal, tapi dengan membuat jiwa dan raga kita sehat, maka kita akan lebih siap menghadapi kesulitan di depan,” kata Anhalt.

5. Minta bantuan profesional
Jika kita sudah mencoba semua tetapi tetap panic dan cemas menghadapi kehidupan sosial, tak ada salahnya minta bantuan profesional, seperti psikolog, psikiater, atau konselor.

Baca juga: Coba Gaya Hidup Minimalis demi Kesehatan Mental

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau