KOMPAS.com - Banyak aktor yang rela melakukan apa saja untuk mendalami akting di film yang dibintanginya.
Caranya pun bermacam-macam, mulai dari mempelajari sifat dan perilaku tokoh yang diperankan, hingga mengubah penampilan atau menjaga berat badan ideal.
Aktor asal Inggris, Christian Bale, adalah satu dari sekian banyak aktor yang berusaha keras untuk tampil maksimal di sebuah film agar perannya terlihat realistis di hadapan penonton.
Sejak pertama kali "menggebrak" dunia Hollywood dengan memerankan karakter Patrick Bateman di film horor/misteri rilisan tahun 2000 berjudul "American Psycho", nama Bale mulai disorot.
Dari situlah, ia kemudian bermain di film-film papan atas lainnya, seperti Batman Begins, The Prestige, atau The Dark Knight.
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan “Batman”?
Komitmennya untuk menurunkan berat badan secara drastis pertama kali terlihat saat dia bermain di The Machinist tahun 2004.
Berat badan awal Bale saat membintangi American Psycho (81 kg), turun menjadi 55 kg begitu dia bermain di film The Machinist.
Penurunan berat badan itu dilakukan Bale untuk perannya sebagai Trevor Reznik di film tersebut.
Eks pemain National Rugby League (NRL) yang kini menjadi pelatih kebugaran dan pemilik Flow Athletic, Ben Lucas, memberi komentar terkait penurunan berat badan yang diterapkan oleh Bale.
Menurut Lucas, tindakan tersebut bukan cara yang baik untuk kesehatan mental seseorang.
Baca juga: Demi Ford vs Ferrari, Christian Bale Turun 31 kg
"Bale berubah dari kondisi tubuh yang fit dan berotot, menjadi sangat kurus (underweight), dan kemudian kelebihan berat badan."
"Perubahan drastis ini dapat merusak metabolisme Anda serta banyak organ utama yang kita butuhkan untuk bertahan hidup," sebut Lucas.
Dia menambahkan, langkah penambahan atau penurunan berat badan secara ekstrem bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental individu.
"Terutama ketika orang yang sehat secara drastis mengurangi atau menambah berat badan, yang tidak baik untuk dirinya, keluarganya atau orang lain di sekitarnya."
Baca juga: Berat Badan Yo-Yo Berdampak Buruk bagi Jantung
Siklus ini kembali berulang. Bale mengurangi berat badan untuk film The Fighter, dan meningkatkan berat badannya karena film American Hustle yang dibintanginya di tahun 2013.
Sederhananya, Bale membuat tubuhnya mengalami trauma serius dan ekstrem atas nama "hiburan". Terlihat mengesankan memang, tapi tidak untuk ditiru.
Belakangan, Bale mengaku kepada The Sunday Times bahwa dia merasa sudah tidak mampu mempertahankan metode penambahan dan pengurangan berat badan tubuhnya secara drastis.
"Saya tidak bisa terus melakukannya. Saya benar-benar tidak bisa. Kematian seolah sedang menunggu saya," ujar Bale.
Baca juga: Berapa Lama Waktu Ideal Menurunkan Berat Badan?
"Itu tergantung metabolisme dan kemauan Anda," tutur Lucas.
"Beberapa orang dapat menambah berat badan dengan mudah, beberapa lainnya tidak, dan sebaliknya."
"Butuh dedikasi yang kuat untuk mencapai penampilan itu selama satu tahun, apalagi jika metabolisme Anda telah terganggu dengan transformasi tubuh lainnya," sambung dia.
Jika kita mempunyai komitmen untuk melakukan transformasi tubuh, kita perlu menghitung waktu olahraga serta apa yang kita makan.
Baca juga: Menurunkan Berat Badan dengan Cepat dan Sehat, Ini Caranya
"Terutama karena dia kehilangan berat badan untuk The Machinist dan menambah berat badan untuk film American Hustle dan Vice," katanya.
"Kebugaran dan latihan beban akan lebih penting untuk peran seperti Batman di mana ia memiliki otot, namun nutrisi tetap menjadi kebutuhan mayoritas sebesar 80 persen dibanding 20 persen."
Ahli gizi terdaftar Jo Travers juga mengatakan hal yang sama.
"Apa yang dilakukan Bale untuk perannya adalah bentuk diet yoyo, yang mana itu tidak sehat," ujar Travers kepada inews.co.uk.
"Masalahnya adalah setelah Anda menurunkan berat badan dan menambahnya lagi, ada sejumlah kerusakan otot, sehingga tubuh cenderung menambah lemak tanpa mendapatkan kembali otot yang hilang."
Baca juga: 8 Kebiasaan Makan di Berbagai Negara yang Ampuh Menurunkan Berat Badan
"Namun ketimbang mengeluarkan gula dari darah dan memasukkannya ke dalam sel di mana gula bisa diubah menjadi energi yang bisa digunakan, gula tersimpan di dalam sel lemak di sekitar bagian tengah," katanya.
"Setelah sel lemak terbentuk, Anda tidak dapat menghilangkannya, sel tersebut bisa kosong atau terisi."
"Dengan melakukan diet yoyo ini, dia (Bale) akan menghasilkan banyak sel lemak yang tertinggal di tubuhnya, sehingga ia lebih sulit untuk mempertahankan kesehatan fisik."
Bale memiliki waktu untuk berfokus pada peningkatan atau penurunan berat badan selama enam bulan, bersama tim ahli untuk membantunya mencapai transformasi tubuh yang dia inginkan.
View this post on Instagram
Sayangnya, tidak semua orang bisa menerapkan metode seperti Bale. Lalu, adakah cara agar kita dapat melihat hasilnya dalam waktu singkat?
"Buat komitmen untuk mengonsumsi makanan dengan protein tinggi, sayuran dan buah-buahan sehat, atau karbohidrat sehat seperti ubi," jelas Lucas.
"Makan dengan porsi yang sesuai tipe tubuh dan tujuan dan gunakan aplikasi pelacakan kalori untuk memantau asupan kalori Anda dengan cermat."
Ia juga merekomendasikan latihan beban empat hari dalam seminggu, dan beberapa latihan kardio seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau HIIT jika kita ingin menurunkan berat badan.
"Tidur sangat penting untuk mendapatkan hasil, juga membatasi alkohol dan minuman manis, karena mengonsumsi minuman tersebut tidak akan membantu Anda mencapai tujuan dalam dua hingga tiga bulan."
"Berdiri dari meja kerja setiap satu atau dua jam dan berjalan-jalan atau melakukan peregangan beberapa menit," sebut Lucas.
Baca juga: Cara Menghitung Kalori Makanan untuk Turunkan Berat Badan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.