KOMPAS.com - Hari libur atau tanggal merah biasa dimanfaatkan untuk "sedikit" memanjakan diri, dengan mengonsumsi makanan dan minuman favorit.
Sayangnya kita sulit mengendalikan konsumsi makanan di hari-hari libur, dengan makan dalam porsi besar (overeating).
Kebiasaan makan berlebihan ini akan berdampak pada masalah kesehatan yang serius, baik secara fisik atau mental.
Overeating atau makan berlebihan adalah kondisi di mana seseorang mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak melebihi kapasitas atau kemampuan tubuh.
Selain itu, makan berlebihan juga dapat diartikan sebagai kebiasaan mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi optimal.
Ngemil terlalu sering di sela-sela waktu makan pagi dan siang, atau makan malam dalam porsi besar setelah makan siang dengan porsi yang banyak, juga dapat dikategorikan sebagai overeating.
Dengan makan berlebihan, individu akan merasakan perut kembung dan kekenyangan, dan kemungkinan menderita gangguan pencernaan.
Pada akhirnya, terlalu banyak makanan akan memicu peningkatan berat badan.
Baca juga: Makan Berlebihan? Waspadai Dampak Buruknya
Penyebab overeating
Ada beberapa alasan umum yang menyebabkan seseorang makan berlebihan atau overeating, antara lain:
Kita lebih cenderung memakan sesuatu yang manis atau kaya karbohidrat saat merasa lelah.
Makan atau ngemil terkadang menjadi cara kita mengisi waktu. Kita juga lebih mudah ngemil saat menonton film tanpa memikirkan apa yang kita makan.
Minuman beralkohol bisa meningkatkan nafsu makan serta mencegah kita merasa kekenyangan.
Camilan asin dan berlemak biasanya menjadi "teman" minuman beralkohol, yang pada akhirnya membuat kita mengonsumsi lebih banyak alkohol untuk memuaskan dahaga.
Jarang minum air putih membuat kita haus, dan haus seringkali disalahartikan sebagai lapar.
Baca juga: Awas, Konsumsi Makanan Manis Bisa Bikin Kita Makan Berlebihan