Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Si Kecil Alami Alergi Susu Sapi? Ini yang Harus Dilakukan

Kompas.com - 01/04/2021, 08:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak anak di Indonesia yang terlahir dengan alergi terhadap makanan atau minuman, khususnya pada protein yang terdapat di dalam susu sapi.

Dokter spesialis anak dan ahli imunologi, Dr Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes mengatakan bahwa protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.

"Data dari klinik anak di RS Cipto Manungkusumo Jakarta tahun 2012 menunjukkan, sebanyak 31 persen dari pasien anak alergi terhadap putih tekur dan 23,8 persen alergi susu sapi."

Demikian penuturannya saat webinar Festival Soya Generasi Maju melalui aplikasi Zoom, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Waspadai, Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak Jika Tak Segera Diatasi

Menurut dia, alergi susu sapi merupakan respons sistem imun tubuh yang berlebihan (hipersensitivitas) terhadap protein susu sapi, yang sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain.

Di samping itu, alergi susu sapi ini kerap kali terjadi pada anak-anak yang memang sudah memiliki bakat alergi atau atopi yang diturunkan oleh orangtua.

"Apabila ada salah satu orangtua yang memiliki alergi, dia akan menurunkannya sebanyak 40 persen pada anak. Sementara, jika kedua orangtua alergi, 60 persen akan menurun ke anak. Dan jika kedua orangtua memiliki alergi yang sama, akan menurun ke anaknya sebanyak 80 persen," jelasnya.

Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari jika Anak Alergi Telur

Dampak alergi terhadap anak-anak

Budi mengungkapkan, bahwa alergi yang dialami oleh anak-anak perlu dikenali dan ditangani sedini mungkin. Karena apabila tidak, alergi dapat mengganggu tumbuh kembang si kecil.

Adapun dia juga menjelaskan beberapa dampak signifikan yang ditimbulkan alergi terhadap anak-anak.

• Kesehatan

Alergi pada anak-anak dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung.

Selain itu, apabila anak-anak yang mengalami alergi bisa saja kekurangan nutrisi (malnutrisi) karena kebutuhan dietnya terhadap makanan yang tinggi.

Baca juga: Sering Berteriak pada Anak Bisa Membuat Otak Mereka Menyusut

Gangguan tumbuh kembang

Anak dengan alergi cenderung memiliki gangguan pada tumbuh kembangnya karena mengalami keterlambatan pertumbuhan akibat kekurangan nutrisi yang cukup.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com