Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2021, 11:56 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Yahoo News

Beruntung, IOC -meski melarang sorak-sorai, berpelukan, tos, dan berjabat tangan- tetapi tidak dengan bertepuk tangan.

Olimpiade akan berlangsung mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021, dan Paralimpiade dari 24 Agustus-5 September 2021.

Juga, -tidak seperti ajang serupa sebelumnya, atlet tidak akan diizinkan mengunjungi venue sebagai penonton, dan dapat dilarang bertanding jika tepergok.

Sam Sommers, seorang profesor psikologi di Tufts University dan yang juga co-writer  "This Is Your Brain on Sports," ikut mengungkapkan pandangannya. 

Dia meyakini, atlet bakal tampil berbeda di depan penonton, daripada saat mereka harus berlaga "sendirian".

Menurut dia, hal yang bakal berpengaruh terkait jantung yang berdetak lebih cepat, dan mungkin dapat memudahkan untuk fokus pada laga agar dijalani dengan baik.

Konon, untuk beberapa atlet, kompetisi di Tokyo bisa terasa sangat akrab dan menenangkan.

“Pengalaman bertanding tanpa penonton mungkin tidak jauh berbeda dengan sesi latihan mereka,” kata Sommers.

Baca juga: Olahraga Berkelompok Bikin Lebih Efektif dan Semangat, Apa Alasannya?

Pemain bola basket dan bisbol profesional dapat merasakan apa yang akan dialami oleh American Olympians ketika musim NBA dan MLB dilanjutkan pada tahun 2020, saat tidak ada orang di tribun.

“Itu adalah pengalaman yang nyata,” kata Sommers, tetapi belum ada penelitian yang dilakukan tentang bagaimana performa atlet terkait dengan kondisi tersebut."

“Kita memang belum tahu bagaimana bertanding di level ini tanpa penonton akan mempengaruhi atlet, karena datanya belum ada,” kata dia.

“Sebagian besar penelitian dilakukan beberapa dekade yang lalu,” sambung dia.

Kay Porter, seorang psikolog yang telah bekerja dengan generasi atlet dan lebih suka disebut "spesialis persiapan mental" juga ikut berkomentar. 

Dia memuji kerumunan kecil tapi antusias yang menonton uji coba Olimpiade yang baru rampung di Eugene, Oregon.

Menurut dia, kerumunan kecil pendukung terasa mampu menyemangati para atlet melewati kondisi panas yang menyiksa di wilayah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com