KOMPAS.com - Burnout adalah situasi di mana seseorang mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres yang berlebihan dan berkepanjangan.
Menurut Help Guide, burnout dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi, membuat kita merasa semakin tidak berdaya, putus asa, dan kesal.
Efek negatif dari burnout dapat meluas ke setiap bidang kehidupan, termasuk rumah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
Burnout juga bisa menyebabkan dampak jangka panjang pada tubuh yang membuat kita rentan mengalami penyakit.
Kondisi psikologis kronis ini dipicu oleh sejumah faktor, termasuk workload atau beban kerja, kurangnya kontrol, merasa tidak diapresiasi, lingkungan kerja yang toksik, hingga pekerjaan yang tidak sesuai dengan nilai pribadi.
Mengetahui penyebab dan tanda burnout dapat membantu kita mengenalinya dan mencari potensi solusinya.
Baca juga: Beda dengan Stres, Kenali Penyebab dan Tanda Burnout
Laman Inc. membagikan sejumlah cara mengatasi burnout yang dapat dipraktikkan. Solusinya ternyata tak harus berakhir dengan berhenti kerja.
Psikolog Abraham Maslow menjelaskan pada 1943 bahwa seorang individu hanya akan bahagia jika mampu mengekspresikan dan meraih potensi dirinya yang terbaik. Dia menyebutnya sebagai aktualisasi diri.
Dengan kata lain, selalu merespons permintaan orang lain dengan jawaban "ya" meskipun diri kita sebetulnya tak merasa "sreg" dapat memicu terjadinya burnout.
Itulah mengapa perusahaan seperti Google dan Facebook mendorong karyawannya untuk berpartisipasi dalam proyek passion dan hackaton, yakni untuk membiarkan mereka mengejar sesuatu yang mereka sukai.
Ingatlah bahwa sesekali kita bisa mengatakan "tidak". Misalnya, jika benar-benar tak punya waktu untuk menyelesaikan tugas tambahan atau mengerjakan sesuatu yang di luar deskripsi pekerjaan kita.
Dengan sopan, katakan pada atasan atau kolega kita bahwa kita tidak bisa menerima permintaan tersebut.
Baca juga: Selalu Mengatakan Ya Ternyata Bisa Hambat Kesuksesan
Terkadang, deskripsi pekerjaan kita tidak merefleksikan tugas yang sebenarnya kita kerjakan. Pernah menyadari itu?
Spesialis burnout dan penulis buku Ben Fanning merekomendasikan untuk membandingkan tugas-tugas yang kita kerjakan dengan deskripsi pekerjaan yang sebenarnya serta tanggung jawab yang kita pikul. Lalu, sampaikan itu pada atasan.
Dengan menyebutkan tentang tugas tambahan tersebut, kita mungkin akan bisa mendapatkan sedikit "perubahan". Tunjukkan bahwa selama ini kita sudah bekerja keras, bahkan di luar parameter pekerjaan kita.