Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Memberikan Dukungan pada Pasangan yang Sedang 'Burnout'

Kompas.com, 26 Agustus 2021, 15:17 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Dalam survei mengenai stres kerja Deloitte, 83 persen dari 1.000 responden mengatakan kelelahan kerja berdampak negatif pada hubungan pribadi mereka. Di antara orangtua, ibu bekerja cenderung lebih sering mengalami burnout daripada ayah.

Burnout merupakan suatu kondisi di mana seseorang merasa begitu stres dengan pekerjaannya.

Kita bisa merasa tidak berdaya untuk membantu ketika pasangan menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Padahal, dukungan kita sangat ia butuhkan.

Karena kelelahan dapat memburuk dan berubah menjadi depresi, sangat penting untuk bersikap proaktif tentang hal itu.

Para ahli mengatakan, burnout biasa terjadi dan tidak secara eksklusif terkait dengan pekerjaan. Ini memiliki banyak gejala yang sama dengan depresi, yang dapat membuatnya sulit untuk diidentifikasi.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Burnout, Tak Selalu Berhenti Kerja

“Kelelahan dan depresi keduanya ditandai oleh mood yang rendah, kelelahan dan kurangnya motivasi,” kata Catherine Hall, psikoterapis dan master pekerja sosial berlisensi.

“Satu-satunya perbedaan yang terlihat antara keduanya adalah penyebab dan obatnya. Kelelahan disebabkan oleh terlalu banyak pekerjaan dan kelelahan, sedangkan depresi memiliki berbagai pemicu.”

Mengidentifikasi dengan benar apakah pasangan mengalami kelelahan atau depresi tidaklah penting, yang terpenting adalah pasangan yang berjuang dengan kesehatan mentalnya perlu mendapat bantuan dan dukungan.

"Burnout biasanya ditandai dengan respon terhadap stres yang lebih tentang pelepasan, di mana orang tidak merasa terhubung dengan apa yang mereka lakukan, tidak melihat kegembiraan apa pun di dalamnya, dan merasa negatif tentang hal itu," kata Doreen Marshall, Ph.D., psikolog di Atlanta, Amerika Serikat.

Baca juga: Meditasi untuk Hilangkan Stres akibat Pandemi

Jika kita curiga pasangan kita sedang berjuang melawan burnout, kita bisa membantunya dengan beberapa cara berikut.

Ilustrasi kerja produktif selama work from home (WFH).SHUTTERSTOCK Ilustrasi kerja produktif selama work from home (WFH).

1. Pahami seperti apa burnout itu

Batasan yang tipis di semua bidang kehidupan, terutama pekerjaan, dapat menyebabkan perasaan demoralisasi, kelelahan, dan apatis. Apalagi jika pasangan atau kualraga tidak menghargai usahanya.

“Ini menciptakan perasaan kesepian dan ketidakberdayaan,” kata psikiater Leela R Magavi.

Burnout bermanifestasi secara berbeda tergantung pada orangnya, tetapi biasanya akan membuat seseorang mudah tersinggung dan marah.

Orang yang sedang burnout kemungkinan juga memiliki gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut atau otot, tekanan darah tinggi, bahkan kurang mampu menangkal infeksi karena sistem kekebalan yang berkurang.

Tanda-tanda lainnya seperti kesedihan, keputusasaan dan sinisme.

“Rasanya seperti kita tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan kepada orang-orang di sekitar kita,” kata Mary Joye, konselor kesehatan mental berlisensi.

Diana M. Concannon, PsyD, dari Alliant University mengatakan bahwa kelelahan bukanlah suatu peristiwa melainkan ini adalah sebuah proses.

Marshall mengatakan, awasi perubahan pada pasangan kita dan gunakan itu sebagai kesempatan untuk berbicara tentang apa yang kita perhatikan.

Baca juga: Lakukan Ini Saat Merasa Frustrasi dengan Pasangan

2. Dengarkan secara aktif

Buka dialog dengan pasangan yang tampaknya sedang burnout dengan mengatakan sesuatu seperti, “Kamu sepertinya tertekan saat ini, itu pasti sangat berat bagimu,” atau “Yuk, kita duduk sebentar. Ceritakan bagaimana perasaanmu,”

Demikian saran dari Rashmi Parmar, M.D., seorang psikiater dari Community Psychiatry.

"Pertahankan kontak mata dan anggukan untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan, serta terlibat dengan pertanyaan dan komentar lanjutan tentang perasaan pasangan kita," saran Erin O'Callaghan, PhD, psikolog klinis dan direktur terapi untuk Brightside.

Salah satu hal yang paling bermanfaat yang dapat dilakukan untuk pasangan yang mengalami burnout adalah memberikan validasi dan pengertian.

“Hindari memberi label, bahkan ketika kita tahu itu mungkin memang permasalahannya,” katanya.

"Terkadang justru komentar yang bermaksud baik dapat ditafsirkan sebagai tanda kita meremehkannya. Jangan beri tahu pasangan kita bahwa dia harus beristirahat atau berhenti terlalu khawatir, misalnya," kata Parmar.

“Sebaliknya, tanyakan kepada dia jenis bantuan atau dukungan apa yang dia sukai,” katanya.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Kenali Burnout karena Pekerjaan dan Pencegahannya

3. Temukan cara untuk meringankan bebannya

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu pasangan melewati perasaan kelelahan. Kedekatan emosional dan fisik di antara pasangan dapat menahan efek stres.

Tetapi harus diakui, jika kita memikul lebih banyak tanggung jawab sendiri dan yang mengambil peran lebih banyak mendukung pasangannya mungkin seiring waktu berisiko mengalami kelelahan sendiri.

Yang membuatnya lebih sulit adalah banyak gejala kelelahan seperti menarik diri, lekas marah, ketidakbahagiaan tentang hubungan cenderung mendorong pasangan menjauh, bahkan ketika kita sangat ingin membantu.

"Penting untuk tidak memasukkan dalam hati dan coba untuk memahami," kata psikolog sosial Kinga Mnich, Ph.D.

Kelelahan dapat dikurangi dengan tindakan nyata, misalnya menjemputnya di kantor, liburan mini, atau memanjakannya dengan membiarkannya tidur sampai siang di akhir pekan.

Baca juga: Pasangan Suami-Istri yang Intim Secara Seksual Lebih Rukun, Benarkah?

4. Mencari bantuan profesional kesehatan mental

Penting untuk tidak hanya menganggap serius burnout, tetapi juga menyadari bahwa seseorang yang mengatakan bahwa mereka merasa lelah mungkin sebenarnya menderita depresi.

“Kadang-kadang orang berbicara tentang kelelahan sebagai cara yang aman untuk berbicara tentang depresi, sehingga bisa menjadi sinyal untuk terlibat lebih jauh,” kata Marshall.

Untuk itu, kita bisa menceritakan dan mengkonsultasikan hal ini dengan terapis.  Kunci untuk mendukung seseorang yang mengalami burnout adalah kesabaran,

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau