Dengan kata lain, jika kita dapat melakukan latihan ini tanpa bergantung pada banyak dukungan, itu tandanya kita berada dalam kondisi fisik yang lumayan bugar.
Sementara, jika sulit untuk duduk di lantai dan bangkit kembali tanpa dukungan ekstra, itu pertanda sudah waktunya untuk berolahraga lebih banyak.
Para peneliti meminta lebih dari 2.000 pria dan wanita dewasa berusia antara 51-80 tahun untuk melakukan tes ini beberapa kali.
Kemudian memberikan skor antara 0-10 tergantung pada seberapa mudah setiap orang dapat duduk dan berdiri kembali.
Setelah melacak peserta selama 6,3 tahun berikutnya, penulis penelitian menemukan, lansia yang berada dalam kategori kebugaran terendah (skor berkisar antara 0-3) memiliki risiko kematian 5-6 kali lebih tinggi.
Baca juga: Penting, Suplemen Vitamin D bagi Orang Berusia 50 Tahun
Setiap skor di bawah delapan juga dikaitkan dengan peluang dua kali lebih besar untuk meninggal karena sebab apa pun.
Tim peneliti yakin untuk memperhitungkan faktor gaya hidup lain yang mungkin memengaruhi hasil ini seperti usia, jenis kelamin, dan BMI.
Jadi, SRT juga merupakan cara yang sangat berguna bagi lansia di atas 50 tahun untuk mengukur dengan cepat di mana mereka berada dalam hal mempertahankan gaya hidup yang mandiri dan bermakna.
"Sudah diketahui bahwa kebugaran aerobik sangat berkaitan dengan hidup yang lebih lama," kata penulis utama studi Dr Claudio Gil Araújo.
"Tetapi, penelitian menunjukkan, mempertahankan tingkat fleksibilitas tubuh yang tinggi, kekuatan otot, rasio power-to-bodyweight, dan koordinasi memiliki manfaat yang sama baiknya," tambah dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.