Contohnya, bra Everyday akan memilki bahan yang ringan, seam free, dan tanpa strap (bonded), sementara bra yoga, Studio, akan memiliki kesan halus, dan model Run menawarkan fitur peregangan dan pemulihan empat arah.
Charlton juga akan membuat petugas toko dapat melakukan fitting tanpa menyentuh pelanggan. Lalu jika berbelanja daring, para pembeli akan ditanyai enam pertanyaan untuk membantu mendapatkan model yang sesuai.
Usaha Adidas untuk mengeluarkan berbagai desain dan ukuran untuk mendukung wanita dalam berolahraga pun didukung oleh kepala tim peneliti kesehatan payudara di University of Portsmouth, Joanna Wakefield-Scurr.
Menurutnya, ada banyak konsekuensi negatif jika tidak ada bra yang sesuai.
“Meski tidak banyak diketahui, para atlet sebenarnya membutuhkan dukungan pada payudara baik saat power walking maupun sprinting, dan kurangnya dukungan ini berpotensi menyebabkan kerusakan,” kata dia.
Joanna berpendapat bahwa pergerakan payudara dalam olahraga kerap dihindari oleh produsen bra.
Jadi, meski desain dan ukuran yang ditawarkan Adidas terkesan berlebihan, dia meyakini bahwa itulah yang dibutuhkan wanita.
“Banyak perusahaan mengembangkan berbagai sport bra, namun jika tidak pas, tidak berguna. Jadi sangat bagus untuk memiliki banyak opsi,” ujanya.
Untuk mempromosikan koleksi barunya, Adidas menggaet skier Olimpiade Mikaela Shiffrin, pelatih yoga Jessamyn Stanley; sprinter dan peraih medal European Championship Lisa-Marie Kwayie; model asal Inggris Ellie Goldstein, dan aktris asal Jepang Rola
“Sport bra saya adalah perlengkapan pertama yang saya pertimbangkan untuk olahraga karena ketika itu tidak sesuai, itu membuat saya kehilangan fokus,” kata Shiffrin.
“Menjelang kompetisi yang begitu besar, sangat penting bagi saya untuk tetap fokus dan memakai bra yang tidak tepat memiliki dampak signifikan pada latihan dan kinerja saya, baik secara mental maupun fisik,” tambahnya.
Shiffrin juga menyebutkan bahwa meski sport bra adalah bagian komponen utama dalam berolahraga, tetapi tidak semua ukuran cocok untuk melakukan semuanya.
“Latihan saya bervariasi dan melibatkan latihan kardio, yoga, dan kekuatan. Jadi memiliki produk yang disesuaikan untuk masing-masing latihan adalah kuncinya,” kata dia.
Adidas juga bukan satu-satunya brand yang gencar memasarkan produk bagi wanita.