Sementara itu, kucing sedikit lebih merepotkan karena sulit menemukan makanan dapur yang cocok baginya.
Baca juga: Tips Memiilih Makanan Anjing yang Tidak Akan Membuatnya Kecewa
"Anda dapat memberi mereka kucing makanan seperti ikan putih, atau salmon atau tuna dalam jangka pendek," kata Dokter Laing.
Namun menurutnya, kucing mungkin tak akan menyukai banyak karbohidrat karena bukan penggemar nasi atau pasta.
"Kucing lebih suka makanan tinggi protein, sehingga Anda bisa menggunakan daging sapi tanpa lemak atau babi tanpa lemak," jelasnya.
Lalu, ingatlah bahwa kita tidak bisa menambahkan perasa pada ikan atau memberi kucing tuna kalengan.
Perlu diingat, tak semua bahan makanan rumahan yan kita miliki bisa digunakan sebagai pakan hewan peliharaan.
Dokter Minshull menjelaskan, kismis atau anggur dapat menyebabkan anjing keracunan dan menyebabkan kerusakan ginjal.
"Cokelat dan kafein juga sangat berbahaya bagi kucing dan anjing, sementara bawang putih dan bawang bombay dapat menjadi racun,” ujarnya.
"Makanan sugar-free yang mengandung alternatif gula juga bisa menyebabkan kerusakan hati pada anjing,” tambahnya.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Ketika Membeli Makanan Kucing
Jika kita memiliki hewan dengan kondisi tertentu, seperti tua, hamil, menyusui, dan sakit, maka dianjurkan memiliki stok makanan hewan yang memadai.
Sebab, hewan-hewan dengan kondisi seperti ini memerlukan nutrisi yang spesifik bukan hanya buatan rumahan saja.
Menipisnya persediaan juga mungkin akan membuat kita terpaksa mengganti merk makanan hewan peliharaan.
Jika ini terjadi, Dr Laing menyarankan agar kita mencampurkan makanan baru dengan makanan lama selama lima hari.
"Jika bisa, cobalah untuk sedikit bersiap dan sediakan makanan baru sebelum benar-benar kehabisan makanan lama," jelasnya.
"Itu memungkinkan adanya transisi. Namun jika tidak memiliki waktu transisi, cobalah menggunakan sesuatu seperti ayam dan nasi yang dicampur dengan makanan baru,” tambahnya.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini Ketika Membeli Makanan Kucing