Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segelas Minuman Beralkohol Per Hari Bikin Otak Menyusut, Benarkah?

Kompas.com - 07/03/2022, 12:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

Dengan demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Nah, temuan tentang pengaruh alkohol dan penuaan otak ini didapatkan dari data-data para partisipan yang berpartisipasi dalam studi UK Biobank.

Biobank tercatat menampung lebih dari 500.000 informasi genetik dan kesehatan penduduk Inggris.

Para partisipan diminta untuk menyediakan informasi terkait berapa banyak alkohol yang mereka konsumsi per minggu di tahun sebelumnya, dan lalu menjalani pemindaian otak MRI.

Setelah itu, para peneliti membandingkan hasil pemindaian itu dengan dengan gambar otak yang menua dan mengontrol variabel.

Variabel tersebut antara lain usia, jenis kelamin, status merokok, status sosial ekonomi, keturunan genetik, dan ukuran kepala secara keseluruhan.

Baca juga: Ketahui, Ini yang Terjadi pada Otak Saat Kita Mengonsumsi Alkohol

"Fakta bahwa kami memiliki ukuran sampel yang besar memungkinkan kami menemukan pola yang halus, antara minum setara setengah bir dan satu bir sehari."

Demikian ujar peneliti studi Gideon Nave, yang adalah asisten profesor pemasaran di Wharton School, University of Pennsylvania dalam sebuah pernyataan.

"Memiliki kumpulan data ini seperti memiliki mikroskop atau teleskop dengan lensa yang lebih kuat."

"Kita mampu mendapatkan resolusi yang lebih baik dan mulai melihat pola dan asosiasi yang tidak dapat dilakukan sebelumnya,” tambah dia.

Hal inilah yang menurut dia membuat penelitian ini dapat menemukan keterkaitan antara miuman beralkohol dan volume otak secara lebih jelas, meski penelitian ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.

Nave juga mengungkapkan, studi yang dilakukan timnya adalah penyelidikan topik terbesar sejauh ini, yang dilakukan dengan menggunakan sampel populasi umum.

Dengan demikian, riset ini mengontrol lebih banyak variabel dibanding penelitian sebelumnya, dan bukti pun lebih banyak.

Meskipun begitu, Gakidou pun menganggap penelitian ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan, seperti keterlibatan kognitif seseorang.

"Saya meyakini ada cukup bukti yang menunjukkan, fungsi otak meluruh lebih cepat pada mereka yang tidak terlibat dalam aktivitas yang merangsang intelektual, baik melalui pekerjaan atau hobi," kata dia.

Baca juga: Langkah Mudah Berhenti Vaping serta Kurangi Alkohol dan Kafein

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com