Namun nyatanya, kita malah mengirimkan chat undangan itu pada atasan kita.
Jadi, tolong lakukan pengecekan ulang sebelum mengirim sesuatu ya.
Ini sering terjadi pada unggahan di Facebook.
Biasanya, dua orang yang tidak berhubungan dengan topik unggahan asli berbincang tentang hal di luar topik.
Jika ingin berbicara pada seseorang terkait momen yang mengubah hidup kita, lebih baik menulis email atau menelepon orang itu.
Pesan bertubi-tubi itu menyebalkan, apalagi jika penerimanya sedang dalam sebuah rapat dan ponselnya terus berdering.
Facebook sudah seperti ruang makan siang baru. Kita semua bisa tahu kapan suatu hubungan putus.
Baca juga: Pria Wajib Tahu, Tanda-tanda Wanita Naksir Dilihat dari Chat-nya
Namun yang tidak perlu kita lakukan adalah berkomentar dan membuat semua orang yang terlibat merasa tidak nyaman.
Misalnya, jika seorang teman mengubah statusnya dari "menikah" menjadi "lajang," bukan berarti kita perlu berkomentar dan menyemangatinya di unggahan itu.
Lebih baik, kirim email atau pesan pribadi jika ingin mengetahui keadaannya.
Semua orang tahu bahwa kita sebenarnya ingin mengucapkan belasungkawa dan menyemangati teman yang mengunggah tentang kematian kerabatnya.
Namun, kita bisa dipandang menyeramkan dan aneh jika meng-klik “like” pada beritanya. Jadi, lebih baik tuliskan ucapan belasungkawamu.
Baca juga: Chat Soal Pekerjaan di Luar Jam Kantor, Beda Negara Beda Aturan
Kita menggunakan akun jejaring sosial untuk banyak hal. Misalnya jika sedang mencari pekerjaan, kita mungkin berada di LinkedIn setiap hari, kan?
Nah, jangan menjiplak deskripsi pekerjaan orang lain. Tulis deskripsi milikmu sendiri.
Tetap bijaksanalah saat mengunggah gambar. Hanya karena kamera mu dapat mengunggah lusinan gambar secara instan, tidak berarti semua foto itu harus terlihat oleh dunia lho.