KOMPAS.com - Sarapan merupakan waktu makan paling awal untuk mengawali hari setelah kita tidak makan semalaman.
Selain untuk mengisi energi di pagi hari, sarapan juga dikenal sebagai waktu makan terpenting karena ahli gizi Amerika, Adelle Davis, menyarankan orang sarapan agar tetap bugar dan menghindari obesitas.
Banyak orang pun percaya, sarapan dapat memberikan tubuh nutrisi yang penting untuk membantu proses menurunkan berat badan.
Tetapi apakah sarapan benar-benar merupakan waktu makan yang paling penting?
Baca juga: 5 Cara Hilangkan Lemak Perut dengan Menu Sarapan
Seperti kebanyakan hal dalam nutrisi, jawabannya rumit.
Sementara beberapa penelitian menunjukkan, melewatkan sarapan tak berbahaya, penelitian lain menunjukkan sebaliknya.
Mengonsumsi makanan dan kudapan secara teratur, termasuk sarapan, sebenarnya memungkinkan lebih banyak kesempatan sepanjang hari untuk memberi tubuh energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara optimal.
Selama seseorang dapat memasukkan nutrisinya di waktu yang makan lain, sarapan mungkin bukan waktu makan yang paling penting dalam sehari.
Sebagian besar manfaat sarapan yang diklaim, terutama berasal dari studi observasional, tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.
Baca juga: Ingat, Sarapan Manis Malah Bikin Tubuh Kurang Berenergi
Misalnya, satu tinjauan sistematis tahun 2021 dari 14 studi observasional menemukan, mereka yang sarapan tujuh kali seminggu memiliki risiko yang lebih rendah untuk:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.