Walau anak dapat dikontrol, sayangnya anak akan sulit menerima lingkungan sosial dan menderita gangguan mental saat tumbuh.
Ia mencatat bahwa kombinasi pola pengasuhan ini dengan rendahnya kehangatan emosional dan tingginya tuntutan dapat terasa sangat ketat dan dingin.
“Hal itu disebabkan tuntutan tinggi tanpa iklim emosional yang hangat menciptakan kontrol perilaku dan juga kontrol psikologis," ujar Oriard.
Ia menyampaikan, kontrol psikologis jauh lebih keras dan menggunakan rasa malu dan rasa bersalah untuk memanipulasi anak.
Berbeda 180 derajat dengan authoritarian, pola pengasuhan authoritative justru lebih bersahabat bagi perkembangan anak.
Bagaimana tidak, si buah hati akan dihormati, didengarkan, dan diberi pilihan dengan kewibawaan orangtuanya.
“Orangtua authoritative menetapkan harapan yang jelas dan memberikan struktur dan rutinitas tetapi tetap fleksibel,” jelas Robertson.
Jadi, tidak mengherankan bila pola pengasuhan satu ini adalah yang paling bermanfaat bagi perkembangan anak.
Baca juga: Pentingnya Orangtua Memahami dan Berempati daripada Menceramahi Anak
Di sisi lain, orangtua turut menciptakan iklim emosional yang hangat ditambah dengan tuntutan dan kontrol yang masuk akal.
Orangtua juga bisa merasakan manfaat positif karena dipandang sebagai sosok yang suportif dan perhatian oleh anaknya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.