KOMPAS.com - Dalam sistem pernapasan manusia, paru-paru merupakan organ yang vital.
Fungsi paru-paru yakni mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh.
Ketika kita bernapas, oksigen yang dihirup dari luar akan masuk ke paru-paru dan diedarkan ke dalam darah.
Apabila terjadi gangguan di paru-paru, beberapa gejala akan dirasakan, seperti sesak napas, batuk terus-menerus, atau napas pendek disertai mengi.
Namun orang jarang menyadari bahwa masalah paru-paru juga bisa dilihat dari kondisi kulit kita.
Para ahli membagikan empat gejala kulit yang menandakan adanya gangguan pada organ tersebut, mulai dari fibrosis paru hingga kanker paru-paru.
Beberapa gejala kulit bisa menandakan sarkoidosis, kondisi peradangan yang memengaruhi paru-paru.
Sarkoidosis adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan kumpulan kecil sel inflamasi atau granuloma di bagian paru-paru dan kelenjar getah bening, seperti dilaporkan Mayo Clinic.
Kondisi ini juga dapat memengaruhi mata, kulit, jantung, dan organ tubuh lainnya.
Baca juga: Latihan untuk Kembalikan Kapasitas Paru-paru Pasca Infeksi Covid-19
Dalam beberapa kasus, sarkoidosis paru yang tidak diobati akan menyebabkan fibrosis paru atau terbentuknya jaringan parut di paru-paru.
Individu dengan sarkoidosis kemungkinan memiliki benjolan berwarna merah atau ungu kemerahan pada kulit di pergelangan kaki atau kaki bagian bawah.
Tanda lainnya yaitu lesi atau luka pada hidung, pipi, dan telinga, bercak gelap pada kulit, atau pertumbuhan sel peradangan pada kulit di dekat bekas luka atau tato.
Kanker paru-paru seringkali tidak menunjukkan gejala sampai memasuki stadium lanjut.
Namun, para ahli mengatakan ada beberapa individu yang mungkin mengalami gejala kulit setelah kanker menyebar.
"Benjolan yang tidak biasa dan tumbuh dengan cepat, terutama yang berdarah di kepala, leher, dan tubuh bagian atas bisa menjadi metastasis (menyebar ke bagian lain pada tubuh)."
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.