Selain itu, penerapan mindfulness yang dipaksakan juga dapat menyebabkan pikiran-pikiran yang mengganggu, yang justru mengalahkan tujuan utamanya.
Dorong anak untuk memproses pengalaman mindfulness mereka dan pikirkan bagaimana perasaan mereka sesudahnya.
"Mudah-mudahan mereka merasa tenang dan terkendali, serta menyadari bahwa mereka berpikir lebih jernih," kata Benore.
"Itu akan membantu mereka melihat manfaatnya," jelas dia.
Secara berkala, ajukan pertanyaan kepada anak setelah berlatih untuk lebih mindful seperti, "Apa yang kamu perhatikan? Bagaimana perasaanmu sekarang? Bisakah kamu memberi tahu bagaimana perbedaan berpikir atau bertindak sekarang?"
Penting juga untuk mengungkap proses mindfulness.
Mulailah dengan menjelaskan bahwa kita tidak memerlukan ruangan yang penuh dengan lilin atau nyanyian, mantra, atau pose yoga.
Baca juga: Memahami Mindfulness dalam Olahraga Lari
Menciptakan momen yang penuh perhatian bisa sesederhana keluar di alam dan melihat dunia bekerja, meniup gelembung dan melihatnya melayang, atau duduk di ruangan yang sepi.
"Pisahkan bagian-bagian ajaib dari bagian-bagian kesadaran yang benar-benar pengalaman," tutur Benore.
"Buat fokus untuk berada di masa sekarang, bukan pada memiliki hal-hal ekstra di sekitar kita," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.