"Rasanya seperti seseorang meninju perut saya," kata dia.
Coward mengaku, dia dan dokter mulanya tidak mempermasalahkan pertambahan berat badan.
Karena tubuhnya lebih terisi secara merata dan membuatnya tampil lebih menarik -terlebih ketika memakai pakaian golf.
Lebih lanjut, Coward mengungkap kalau penyakit jantung yang ia derita punya keterkaitan dengan rekam jejak keluarga.
Ayahnya meninggal karena serangan jantung pada usia 45 tahun.
Meski begitu, Coward menyebut ayahnya seorang perokok dan peminum.
Di sisi lain sang kakak juga mengalami gagal jantung kongestif, meski berat badan yang menjadi pemicunya.
Coward yang didiagnosis menderita gagal jantung kongestif sebenarnya doyan berolahraga.
Ia terbiasa berjalan 3-4 kilometer dalam sehari ditambah bermain golf sebanyak 1-2 putaran dalam seminggu.
Melihat aktivitas fisik yang dijalani tentu membuat Coward tidak percaya dengan kondisi jantungnya.
Namun Coward tidak patah semangat.
Dia lantas memberdayakan wanita kulit hitam dan Latin dengan gagal jantung melalui Hear Your Heart.
"Diagnosis bukanlah akhir dari cerita Anda.'
"Bagi saya, ini adalah panggilan untuk bangkit," ungkap Coward.
"Saya ingin mendorong wanita lain untuk keluar dan mendapatkan dukungan itu."