Ada pun, gaya hidup sedenter dapat diartikan sebagai kurangnya aktivitas fisik.
Gaya hidup yang demikian dikatakan dr. Widi bisa memicu diet tidak sehat, merokok, dan konsumsi alkohol berlebih pada pria.
Dari situ, gaya hidup sedenter bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari obesitas, dislipidemia, hipertensi, diabetes melitus, dan gangguan ginjal.
Penyakit-penyakit yang sudah disebutkan berisiko menimbulkan inflamasi derajar ringan, stres oksidatif, disfungsi sel endotel, dan kadar testosteron menurun.
Hal tersebut wajib diwaspadai lantaran kadar nitric oxide yang berperan ketika ereksi dapat menurun. Dampak inilah yang menyebabkan disfungsi ereksi.
"Tanpa penyakit komorbid (bawaan), risiko disfungsi ereksi meningkat dengan gaya hidup sedenter. Dengan adanya komorbid, risiko disfungsi ereksi dapat sangat meningkat," papar dr. Widi.
Baca juga: 10 Tips Agar Ereksi Makin Kuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.