KOMPAS.com - Lemak perut bisa dibilang merupakan masalah yang mengganggu banyak orang.
Tidak hanya mengganggu penampilan, lemak perut juga dapat memicu penyakit serius.
Makanya, setiap ada tren atau tips membakar lemak perut yang viral di medsos, tak sedikit yang langsung mengikuti tren tanpa mengecek kebenaran informasi lebih dulu.
Baca juga: Lemak Perut Bisa Memengaruhi Libido
Padahal, bisa jadi tren itu hanyalah mitos yang menyesatkan.
Setidaknya ada lima mitos keliru seputar lemak perut yang perlu dihindari:
Tidak ada olahraga yang dapat membantu kita mengurangi lemak di area tertentu dari tubuh.
Kita bisa menurunkan berat badan secara perlahan di setiap area tubuh seperti paha, lengan, dan perut, namun tidak dapat menargetkan penurunan berat badan di area khusus.
Beberapa latihan memang membantu mengaktifkan otot di sekitar perut. Meski demikian, bukan berarti kita dapat menurunkan berat badan lebih cepat.
Lemak perut tidak sama dengan lemak di bagian lain tubuh kita. Lemak yang terkumpul di sekitar area perut jauh lebih berbahaya.
Baca juga: 5 Langkah Mudah untuk Hilangkan Lemak Perut
Perlu dicatat, lemak perut atau juga dikenal sebagai lemak visceral menumpuk jauh di dalam kulit, di sekitar organ.
Lemak ini seringkali memicu masalah kesehatan seperti resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan gangguan kardiovaskular.
Beberapa orang meyakini, makan makanan seperti capsaicin dan cabai rawit dapat membantu membakar lemak perut lebih cepat.
Temuan studi menunjukkan, kedua makanan itu dapat meningkatkan metabolisme tubuh, yang mempercepat proses penurunan berat badan.
Namun, capsaicin dan cabai rawit tidak secara khusus membantu membakar lemak di perut dan menurunkan berat badan.
Korset latihan atau waist trainer bukan alat yang efektif untuk membakar lemak perut.