KOMPAS.com - Kecintaan masyarakat Indonesia pada kopi tak dapat disangkal. Hal itu tampak dari jumlah kedai kopi yang terus bertambah.
Jenis kopi yang disajikan pun beragam. Varian seperti es kopi (iced coffee) dan kopi cold brew menjadi favorit banyak orang dan selalu ada dalam daftar menu di kedai kopi.
Meski sering dianggap sama, iced coffee dan cold brew tidak sama lho.
Ashley Rodriguez, penulis, pakar kopi, dan pendiri Boss Barista menjelaskan, cold brew dan iced coffee bisa dibedakan dari namanya.
Cold brew adalah kopi yang diseduh dingin, bukan seperti iced coffee yang menggunakan air panas kemudian ditambahkan es batu.
Baca juga: Cara Membuat Kopi Cold Brew Sederhana ala Rio Dewanto
Proses membuat cold brew dengan air dingin, menurut Rodriguez, bisa memakan waktu sekitar 12-24 jam.
Biji kopi digiling kasar, kemudian diletakkan dalam wadah untuk seduhan seperti teko kecil atau toples yang memiliki saringan.
Sedangkan, iced coffee adalah kopi yang diseduh panas dan ditambahkan es batu.
Proses brewing yang tidak menggunakan air panas memengaruhi rasa cold brew. Sebab, air panas membantu mengekstrak rasa dari bubuk kopi.
"Secara umum, cold brew cenderung meredam keasaman, sehingga rasanya lembut dan nikmat," tutur wanita itu.
"Namun keasaman itu sebenarnya menciptakan rasa kompleks pada banyak minuman."
Nitro cold brew dibuat dengan mencampur kopi cold brew dengan gas nitrogen.
Baca juga: Tips Menyimpan Cold Brew agar Tetap Segar
Hasilnya, nitro cold brew memiliki rasa yang lebih halus, sedikit berkarbonasi, dan terdapat lapisan busa di bagian atas layaknya bir. Kopi ini biasa disajikan tanpa pemanis dan es batu.
Rodriguez mencatat, metode karbonasi dengan menambahkan gas nitrogen merupakan metode yang tepat dalam memberikan buih dalam kopi tanpa mengubah rasa kopi tersebut.
Konsentrat cold brew relatif kuat dan berkafein tinggi karena rasio ampas dan air yang lebih tinggi.