Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Munculnya Tahi Lalat Baru dan Tanda-tanda Bahayanya

Kompas.com - 10/10/2022, 11:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Ciri-ciri dari lalat atipikal, yaitu bentuknya tidak teratur dengan batas yang tidak rata, warnanya bervariasi (campuran cokelat, cokelat, merah, dan ukurannya 6 milimeter atau lebih, umumnya terjadi pada orang berkulit putih, dan lebih sering terjadi pada orang dengan paparan sinar matahari yang tinggi.

Kita bisa memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma jika kita memiliki empat atau lebih tahi lalat atipikal, memiliki saudara sedarah yang menderita melanoma, dan sebelumnya pernah menderita melanoma.

Apabila anggota keluarga kita ada yang memiliki banyak tahi lalat atipikal, maka kita mungkin memiliki sindrom familial atypical multiple mole melanoma (FAMMM).

Selain itu, kita juga berisiko 17,3 kali lebih tinggi terkena melanoma daripada orang yang tidak memiliki sindrom FAMMM.

Baca juga: Prinsip ABCDE untuk Kenali Gejala Berbahaya Tahi Lalat

Penyebab munculnya tahi lalat baru

Penyebab tahi lalat baru yang muncul di usia dewasa tidak diketahui dengan jelas. Tahi lalat baru mungkin jinak atau mungkin kanker.

Namun, ada sedikit penelitian tentang apa yang menyebabkan munculnya tahi lalat jinak.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 melaporkan bahwa mutasi genetik gen BRAF hadir pada 78 persen dari tahi lalat jinak yang muncul.

Mutasi BRAF diketahui terkait dengan melanoma. Tetapi, proses molekuler yang terlibat dalam mengubah tahi lalat jinak menjadi tahi lalat kanker belum diketahui.

Interaksi sinar ultraviolet (UV) --baik alami maupun buatan-- dengan DNA diketahui dapat menyebabkan kerusakan genetik yang menyebabkan perkembangan melanoma serta kanker kulit lainnya.

Paparan sinar matahari juga dapat terjadi selama masa kanak-kanak atau dewasa muda dan baru kemudian mengakibatkan kanker kulit.

Alasan kita mungkin memiliki tahi lalat baru meliputi:

• bertambahnya usia.

• kulit putih dan rambut terang atau merah.

• riwayat keluarga dengan tahi lalat atipikal.

• respons terhadap obat yang menekan sistem kekebalan tubuh.

• respons terhadap obat lain seperti beberapa antibiotik, hormon, atau antidepresan.

• mutasi genetik.

• terbakar sinar matahari, paparan sinar matahari, atau penggunaan tanning bed.

Di samping itu, tahi lalat baru lebih mungkin menjadi kanker.

Sebuah tinjauan studi kasus tahun 2017 menemukan bahwa 70,9 persen melanoma muncul dari tahi lalat baru.

Jika kita adalah orang dewasa dengan tahi lalat baru, penting untuk memeriksakannya ke dokter kulit.

Baca juga: Menurut Orang Tiongkok, Ini Arti Tahi Lalat di 7 Bagian Tubuh

Tanda-tanda bahaya

Ketika tahi lalat lama berubah, atau ketika tahi lalat baru muncul di usia dewasa, kita sebaiknya menemui dokter untuk memeriksanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com