Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadari, 10 Tanda Orangtua Narsistik dan Risikonya bagi Anak

Kompas.com - 11/10/2022, 12:39 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Narsistik digambarkan sebagai kondisi mental yang membuat orang selalu mementingkan kebutuhan dirinya sendiri.

Mereka yang hidup dengan kondisi mental tersebut biasanya memiliki empati yang rendah namun rasa percaya dirinya berlebihan.

Jika anak yang selama masa tumbuh-kembang diasuh oleh orangtua seperti itu, ada beberapa dampak buruk yang mungkin mereka rasakan.

Anak berisiko mengalami depresi, mencari perhatian atau caper, perkembangan emosionalnya terlambat, dan rendah diri ketika dewasa.

Baca juga: Amber Heard Disebut Idap Gangguan Narsistik, Kenali 6 Cirinya

Tanda orangtua narsistik

Melihat dampak yang buruk dari orangtua narsistik terhadap anak, kondisi mental ini sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.

Namun, perlu dipastikan apakah orangtua benar-benar narsistik, dengan mengetahui beberapa tandanya berikut ini.

1. Memenuhi harapan orangtua

Orangtua seharusnya melatih anak supaya memperjuangkan apa yang mereka cita-citakan dengan cara-cara yang positif.

Tapi, beda ceritanya dengan orangtua narsistik karena mereka ingin anak yang dibesarkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Hal tersebut dibebankan kepada anak semata-mata untuk mewujudkan keinginan orangtua narsistik yang egois.

Ketika anak dibebani harapan oleh orangtuanya, si buah hati seolah-olah menjadi kepanjangan tangan orangtua.

2. Ingin superior atas anak

Anak yang belajar dan berkembang dengan baik tentunya membuat orangtua mereka bangga.

Tapi, orangtua narsistik yang melihat kondisi tersebut sebagai "ancaman" karena mereka takut anak tidak patuh lagi.

Tak heran apabila mereka berusaha keras untuk menjatuhkan buah hatinya supaya posisi mereka dalam keluarga tetap superior.

Baca juga: Orangtua Narsistik, Bagaimana Dampaknya pada Anak?

Untuk mewujudkan keinginan itu, orangtua dapat membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain.

Orangtua yang narsistik juga tidak menerima sikap dan emosi anak yang baik, bahkan tidak menganggap pencapaian anak.

Secara umum, orangtua seperti itu selalu berusaha mencari kekurangan anak untuk menurunkan harga dirinya.

3. Egois terhadap anak

Banyak orangtua yang narsistik memiliki citra diri yang salah dan merasa sombong tentang siapa mereka dan apa yang dilakukan.

Orang yang berada di sekitar mereka seringkali tidak dianggap sebagai "manusia" tapi dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan pribadi.

Perilaku buruk tersebut juga berpotensi dirasakan anak sehingga mereka tidak diperlakukan sebagaimana mestinya.

4. Menyombongkan diri sendiri

Orangtua yang narsistik selalu fokus pada dirinya dan berusaha menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka istimewa.

Mereka suka memamerkan apa yang dianggapnya spesial di hadapan orang lain, seperti harta benda, pencapaian, atau penampilan fisik.

Seringkali juga, orangtua yang narsistik berusaha mencari perhatian dan sanjungan supaya egonya meningkat.

Apabila orangtua seperti itu berkumpul dengan orang lain, mereka dapat membangga-banggakan dengan siapa mereka berjejaring.

Baca juga: Inilah yang Dilakukan Seorang yang Narsistik di Akhir Hubungan

Orangtua narsistik berharap orang lain yang mendengar ceritanya merasa iri dengan pencapaiannya.

5. Memanipulasi

Orangtua narsistik dapat memanipulasi perasaan anak sehingga hal buruk yang terjadi seolah-olah disebabkan oleh si buah hati.

Contohnya menyalahkan anak atas citra keluarga yang buruk atau memojokkan anak ketika orangtua narsistik tidak bahagia.

6. Perilakunya kaku

Orangtua dengan kondisi mental seperti ini perilakunya kaku ketika membesarkan anak.

Orangtua narsistik dapat mengatur anaknya dalam segala hal dan akan marah ketika apa yang sudah mereka atur tidak sesuai.

Sebagian orangtua narsistik juga cenderung sensitif dan mudah terpicu emosinya yang disebabkan oleh ulah anak.

Misalnya, ketika anak tidak patuh atau si kecil melakukan kesalahan yang tidak dapat diterima di mata orangtua narsistik.

7. Kurang berempati

Seperti yang sudah disebutkan bahwa salah satu tanda orang yang narsistik -termasuk orangtua- adalah kurangnya empati.

Baca juga: Takut Dianggap Lemah, Alasan Pria Bertahan dengan Pasangan Narsistik

Orangtua yang demikian tidak mampu untuk memerhatikan pikiran dan perasaan yang mereka besarkan.

Mereka hanya merasa bahwa yang dipikirkan dan dirasakan dirinya sendiri lebih penting daripada anak.

Tidak menutup kemungkinan orangtua yang narsistik memilih untuk melawan atau membela dirinya sendiri.

8. Ketergantungan

Sebagian orangtua narsistik berharap anaknya dapat merawat mereka selama sisa hidupnya.

Jenis ketergantungan ini sengaja dibebankan oleh orangtua narsistik secara emosional, fisik, bahkan finansial.

Meski merawat orangtua di usia senjanya bukan hal yang salah, orangtua narsistik memanfaatkan hal ini untuk memanipulasi anak.

Hal tersebut membuat anak melakukan hal-hal yang tidak masuk akal sampai kebutuhan dirinya sendiri terabaikan.

Baca juga: Pasangan Gampang Cemburu, Pertanda Gangguan Narsistik

9. Mudah cemburu

Hidup dengan orangtua narsistik memang melelahkan lantaran mereka ingin anaknya selalu berada di bawah kendalinya.

Orangtua seperti itu akan merasa cemburu ketika anaknya menunjukkan perubahan ketika dewasa dan sudah mandiri.

Hal tersebut dapat dirasakan anak ketika mereka memilih kariernya sendiri atau berteman dengan sosok yang tidak disukai orangtuanya.

Di sisi lain, kehadiran pasangan yang dimiliki anak dianggap sebagai "ancaman" bagi orangtua narsistik.

Karena hubungan asmara dipandang oleh orangtua narsistik dapat mengganggu dominasi mereka terhadap anak.

10. Mengabaikan anak

Dalam beberapa situasi, orangtua yang narsistik kemungkinan memilih untuk fokus pada diri sendiri.

Baca juga: Narsistik dan Psikopat Senang Melihat Foto Sadis Korban Tragedi

Maksudnya adalah orangtua narsistik mencari hal-hal yang baik menurut dirinya, seperti karier, relasi, atau hobi.

Keinginan tersebut membuat orangtua narsistik mengabaikan anak dan memasrahkan si kecil kepada orangtuanya atau dibiarkan sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com