Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Daftar Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Hamil

Kompas.com - 22/10/2022, 07:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Selain ikan yang harus dihindari, pedoman ACOG merekomendasikan bahwa siapa pun yang hamil atau menyusui harus membatasi beberapa jenis ikan.

Pedoman mereka merekomendasikan makan tidak lebih dari satu porsi seminggu (dengan kata lain, tidak lebih dari 6 ons) dari jenis ikan tertentu seperti tuna albakora, ikan kerapu, ikan halibut, ikan lemadang (mahi mahi), dan ikan kakap merah (snapper).

Baca juga: 10 Manfaat Makan Ikan yang Menyehatkan bagi Tubuh

2. Daging olahan

Daging tertentu sebaiknya dihindari selama kehamilan.

Chien mengatakan bahwa daging-daging tersebut membawa risiko lebih tinggi dari bakteri listeria yang berbahaya.

Orang yang sedang hamil harus menghindari daging-daging ini yang berisiko tinggi untuk listeria.

Ada pun daging olahan, termasuk daging deli, sosis yang difermentasi atau kering, daging yang sudah didinginkan, daging atau unggas kurang matang, serta hot dog.

Baca juga: Perlu Diwaspadai, Bahaya Terlalu Sering Makan Daging Olahan

3. Keju yang lembut

Keju cheddar bisa berbahaya jika dikonsumsi.shutterstock/Katarzyna Hurova Keju cheddar bisa berbahaya jika dikonsumsi.
Keju yang lembut (soft cheese) kemungkinan besar tidak dipasteurisasi.

Pasteurisasi adalah proses di mana makanan tertentu diperlakukan dengan panas untuk membunuh bakteri umum tertentu.

Mengonsumsi produk yang tidak dipasteurisasi saat hamil dapat menempatkan kita pada risiko yang lebih tinggi listeria.

Keju yang tidak dipasteurisasi yang harus dihindari, termasuk brie, camembert dan keju bleu lainnya, feta, serta queso blanco, fresco atau panela.

Beberapa merek keju ini mungkin dipasteurisasi dalam beberapa kasus. Jadi, periksa label untuk memastikannya.

Jika dikatakan produk tersebut dibuat dengan susu pasteurisasi itu berarti aman. Jika tidak, maka sebaiknya dihindari.

Baca juga: 7 Jenis Keju yang Menyehatkan, Apa Saja?

4. Jus yang tidak dipasteurisasi

Ilustrasi jus buahshutterstock Ilustrasi jus buah
Mirip dengan keju yang lembut, beberapa jus dan sari buah apel mungkin tidak dipasteurisasi dan harus dihindari saat kita sedang hamil.

Minuman-minuman ini paling sering ditemukan di beberapa toko makanan kesehatan dan pasar lokal.

Sekali lagi, periksa label untuk indikasi apakah produk yang kita pilih telah dipasteurisasi.

Petunjuk bahwa produk mungkin tidak dipasteurisasi adalah kata-kata seperti "alami" atau "segar diperas". Jika ragu, jangan mencobanya.

Baca juga: 5 Prinsip Utama Membuat Jus Buah yang Sehat nan Bermanfaat

5. Telur mentah atau setengah matang

Protein membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh , memungkinkan reaksi metabolisme berlangsung, dan mengoordinasikan fungsi tubuh.Mikhail Nilov from Pexels Protein membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh , memungkinkan reaksi metabolisme berlangsung, dan mengoordinasikan fungsi tubuh.
Secara umum, yang terbaik adalah menghindari mengonsumsi makanan dengan telur mentah karena potensi paparan salmonella.

Para peneliti mengatakan bahwa kita tidak berada pada peningkatan risiko salmonella saat hamil, tetapi efeknya bisa lebih buruk selama kehamilan.

Seperti penyakit yang ditularkan melalui makanan lainnya, salmonella dapat menyebabkan demam dan gejala gastrointestinal.

Bahkan dalam kasus yang jarang terjadi, itu dapat menyebabkan sepsis intrauterin, atau infeksi serius yang dapat menyebabkan masalah otak dan paru-paru pada janin.

Saat hamil, penting untuk menghindari makanan yang dibuat dengan telur mentah atau setengah matang.

Ini bisa termasuk beberapa makanan umum seperti saus caesar, mayones buatan sendiri, hollandaise dan saus bearnaise, hingga adonan kue mentah.

Selain telur mentah, tepung mentah juga dapat mengandung E. coli dan salmonella.

Beberapa makanan pencuci mulut pun ternyata dapat mengandung telur mentah, termasuk es krim, icing, mousse, dan tiramisu, jadi sebaiknya periksa label nutrisi atau tanyakan pada pelayan restoran terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

Baca juga: Mengonsumsi Telur Setiap Hari, Apakah Aman?

6. Makanan tinggi garam

Ilustrasi keripik, gorengan, dan saus. Asupan minim gizi tinggi kalori seperti ini termasuk jenis makanan yang tidak boleh dimakan setelah operasi. Makanan tersebut bisa menghambat proses penyembuhan. Shutterstock/Alexander Rutz Ilustrasi keripik, gorengan, dan saus. Asupan minim gizi tinggi kalori seperti ini termasuk jenis makanan yang tidak boleh dimakan setelah operasi. Makanan tersebut bisa menghambat proses penyembuhan.
Kita mendapatkan banyak garam dalam makanan yang kita konsumsi.

Garam menyebabkan tubuh menahan air, jadi Chien merekomendasikan agar orang yang sedang hamil mengonsumsi makanan asin secukupnya.

"Terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko untuk preeklampsia, atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan pembengkakan karena retensi cairan," terangnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com