Mereka yang pernah merasakan pahitnya dirundung sering kali merasa benar ketika mem-bully karena dulunya ditindas dan diintimidasi.
Remaja yang berstatus korban bullying dapat merasakan kelegaan atas apa yang mereka pernah alami setelah mem-bully orang lain.
Terkadang, remaja seperti itu menyasar orang lain yang lebih lemah bahkan melakukan pembalasan kepada orang yang menindas mereka.
Tidak jarang remaja merundung teman seusia mereka karena perbedaan dalam beberapa hal, seperti remaja berkebutuhan khusus.
Tak menutup kemungkinan juga remaja melakukan bullying atas dasar perbedaan ras, agama, jenis kelamin, bahkan orientasi seksual.
Remaja dapat mem-bully orang lain supaya diterima oleh teman sebayanya walau perilaku yang ditunjukkan bertentangan dengan keinginan diri sendiri.
Remaja sering kali lebih peduli untuk menyesuaikan diri dan berusaha diterima daripada khawatir terhadap konsekuensi dari bullying.
Selain itu, mereka bisa menindas orang lain untuk mengikuti kelompoknya karena takut tidak diterima atau cemas menjadi korban bullying berikutnya.
Baca juga: 7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.