Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kondisi yang Membuat Darah Haid Lebih Sedikit dari Biasanya

Kompas.com - 21/11/2022, 11:53 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Prevention

KOMPAS.com - Setiap wanita tentu memiliki gejala haid yang berbeda-beda. Ada yang berat dan sakit, ada pula yang ringan.

Tetapi, jika kita siklus haid kita tiba-tiba berubah tanpa alasan, terutama jika darah yang keluar lebih sedikit dari biasanya, kita mungkin sedang mengalami apa yang disebut sebagai hypomenorrhea.

Menurut seorang Obgyn dan ahli kesehatan seksual di Lure, Dr Amanda P. Williams, MD, MPH, derasnya aliran darah berbanding lurus dengan seberapa banyak lapisan endometrium yang telah terbentuk selama sebulan.

"Penumpukan lapisan endometrium sering kali merupakan hasil dari struktur rongga rahim dan respons hormonal kita terhadap ovulasi," kata dia.

"Setiap orang berbeda dan memiliki versi normal mereka sendiri. Kisaran ini cukup besar, berkisar antara 10 dan 40ml darah selama empat hingga enam hari," lanjut dia.

Baca juga: Makanan Pedas Harus Dihindari saat Menstruasi, Mitos atau Fakta?

Sementara itu, seorang spesialis endokrinologi reproduksi di Pusat Reproduksi California Selatan, Lina Akopians, MD, PhD, mengungkapkan, darah haid yang lebih ringan secara substansial dapat disebabkan oleh masalah hormonal atau struktural -yang berarti sesuatu terjadi pada organ dalam tubuh.

Dan untuk mengetahuinya lebih lanjut, para ahli pun membagikan sejumlah alasan yang membuat darah haid keluar lebih sedikit dari biasanya, seperti yang dilansir dari laman Prevention berikut ini.

1. Tanda kehamilan

"Meskipun salah satu tanda kehamilan yang jelas adalah tidak datang bulan, ternyata beberapa wanita terus mengalami pendarahan atau versi yang lebih ringan dari haid ketika mereka hamil."

Demikian penuturan pakar kesuburan dan direktur medis di CCRM di New York, Dr Janet Choi, MD.

Selain itu, darah haid yang lebih sedikit juga bisa mengindikasikan kehamilan ektopik (ketika sel telur berimplantasi di tempat lain selain rahim), yang bisa sangat berbahaya.

Namun, apabila kita masih ragu-ragu, lakukan tes kehamilan untuk memastikannya.

2. Berat badan turun atau naik banyak

Berat badan yang berfluktuasi dapat mengacaukan siklus haid, sehingga membuatnya jauh lebih singkat atau darah keluar lebih sedikit.

Hal itu disebabkan karena ketika berat badan bertambah, kita menyimpan lebih banyak lemak di tubuh yang dapat memengaruhi kadar hormon dan membuatnya tidak seimbang.

Baca juga: 7 Makanan yang Bantu Melancarkan Haid

Dengan cara yang sama, menurunkan berat badan karena membatasi kalori juga dapat membuat tubuh dalam mode stres dan menciptakan ketidakseimbangan hormon.

Akopians mencatat, tubuh membutuhkan keseimbangan yang sehat antara protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin untuk tetap beroperasi secara normal.

3. Stres

Stres dapat mengacaukan tubuh dalam banyak hal.

"Sementara gangguan sehari-hari yang biasa tidak cukup untuk membuat hormon kacau, stres kehidupan yang besar dapat melakukan hal itu," ujar Choi.

Dia juga menunjukkan bahwa berolahraga berlebihan juga dapat mendatangkan malapetaka pada siklus haid karena stres yang ditimbulkannya pada tubuh secara fisik.

4. Memiliki tiroid yang terlalu aktif

Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) mulai memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat menyebabkan masalah serius bagi jantung, tekanan darah, otot, dan banyak lagi.

Halaman:
Sumber Prevention


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com