Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kondisi yang Membuat Darah Haid Lebih Sedikit dari Biasanya

Kompas.com - 21/11/2022, 11:53 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Prevention

Jika kita mengalami kram yang buruk, meskipun alirannya ringan, bicarakan dengan dokter.

9. Jaringan parut di rahim 

Sebagian besar wanita yang telah melalui prosedur dilatasi dan kuretase rutin (D&C) sembuh tanpa komplikasi.

Tetapi, kadang-kadang jaringan parut yang parah menyebabkan dinding rahim menempel satu sama lain, sehingga menyebabkan apa yang dikenal sebagai sindrom asherman.

Jika haid kita tampak lebih ringan atau keluar sedikit setelah menjalani D&C, ini mungkin masalahnya. Dan kita mungkin memerlukan pembedahan untuk mengangkat jaringan parut.

10. Kehilangan banyak darah

"Ini adalah kondisi yang sangat langka," kata Akopians.

Kehilangan banyak darah membuat tubuh kekurangan oksigen, yang pada akhirnya dapat merusak kelenjar pituitari dan menyebabkan sesuatu yang disebut sindrom sheehan.

Hal itu, pada gilirannya, secara drastis mengurangi produksi kelenjar dari semua jenis hormon, termasuk yang mengontrol siklus haid kita.

Produksi hormon ini tidak hanya berdampak pada siklus haid, tetapi juga dapat memengaruhi bagian lain dari tubuh seperti tiroid.

11. Siklus

Meskipun mengalami menstruasi yang lebih ringan dari biasanya tidak perlu dikhawatirkan, jangan abaikan perubahannya.

Lacak siklus selama beberapa bulan, dan jika tidak kembali seperti semula, buatlah janji dengan ginekolog.

11. Sedang menyusui

Menurut Williams, ketika seseorang sedang menyusui, ada peningkatan produksi oksitosin (diproduksi di hipotalamus dan dilepaskan oleh hipofisis), yang merangsang produksi susu dari payudara.

Baca juga: 12 Pertanyaan Terpopuler soal Haid

"Hal ini menekan produksi hormon yang menyebabkan ovulasi dan menghasilkan progesteron, sehingga menurunkan hormon yang menandakan produksi estrogen," katanya.

Akibatnya, dengan penumpukan lapisan rahim yang minimal, darah haid yang keluar sedikit (atau tidak keluar sama sekali) adalah hal yang umum terjadi di antara wanita yang sering menyusui.

12. Hidup dengan gangguan makan

Sama seperti stres yang ekstrem, gangguan makan berdampak pada siklus haid secara signifikan melalui sesuatu yang disebut penekanan hipotalamus.

"Ini mengganggu sekresi hormon yang mengarah pada produksi estrogen dan produksi hormon yang merangsang ovulasi dan progesteron," kata Miller.

Baca juga: Keluar Air Mata Darah Saat Haid, Apa Penyebabnya?

Akibatnya, tidak hanya lapisan dinding rahim tidak tumbuh, tetapi sinyal untuk meluruhkan lapisan ini juga tidak diproduksi.

Sehingga, darah haid yang keluar hanya sedikit atau tidak ada sama sama sekali dari waktu ke waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com