Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Menyusun Biaya Pernikahan agar Tak Bikin Kantong Bolong

Kompas.com - 28/12/2022, 21:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Menggelar pesta pernikahan membutuhkan banyak persiapan yang bisa menyebabkan stres, salah satunya biaya.

Tak heran jika pada akhirnya banyak pasangan yang mungkin terlibat dalam perdebatan ketika membicarakan masalah ini.

Bahkan, dalam beberapa kasus, masalah biaya juga bisa membuat pasangan mengurungkan niat mereka untuk menikah.

Baca juga: Apakah Kita Sudah Siap Menikah? Cek 15 Tanda Berikut Ini

Misalnya, belum lama ini ada sebuah peristiwa di mana seorang pria akhirnya membatalkan pernikahan pada H-1 lantaran ibunya dibentak calon istri gara-gara kekurangan biaya keperluan menikah sebesar Rp 700.000.

Seperti dikutip dari Kompas (25/12/2022), pria bernama Anjas itu mengaku pernikahan yang harusnya digelar pada 18 Desember 2022 tersebut batal.

Ia  membatalkan pernikahan karena ibunya dibentak oleh calon mempelai wanita akibat uang tambahan Rp 700.000 dari Rp 7 juta untuk keperluan menikah belum dipenuhi.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pria Batalkan Pernikahan karena Ibunya Dibentak: Mempelai Wanita 4 Kali Gagal Menikah

Tips menyusun biaya pernikahan

Untuk membuat agar biaya pernikahan lebih terperinci dan transparan, maka kita perlu mempersiapkannya secara matang.

Dilansir dari laman Brides, berikut adalah beberapa tips menyusun biaya pernikahan agar lebih sesuai dan tepat guna.

1. Menghitung pengeluaran

Menghitung rincian uang yang harus dikeluarkan untuk biaya pernikahan sangatlah penting.

Idealnya, baik kita dan pasangan masing-masing memiliki tiga bulan biaya hidup yang disisihkan jika terjadi kehilangan pekerjaan atau kemunduran kesehatan (terpisah dari dana pensiun).

Baca juga: Konsep Intimate Wedding Bukan Jaminan Biaya Pernikahan Lebih Murah

Kurangi jumlah dalam keadaan darurat tersebut dari total saldo di bank dan itulah jumlah yang bisa disisihkan untuk biaya pernikahan.

Atau paling tidak sisihkan hingga 10 persen dari penghasilan setiap bulan untuk biaya pernikahan.

"Buatlah setoran langsung ke rekening terpisah untuk biaya pernikahan sehingga tidak hanya sisa yang ditabung," kata seorang ahli keuangan pribadi di New York, AS, Erin Lowry.

"Selain itu, jangan pernah berasumsi bahwa orangtua atau calon mertua bersedia dan mampu membantu menutupi biaya pernikahan, meskipun tidak ada salahnya untuk bertanya," sambung dia.

2. Melacak pengeluaran

Ilustrasi mengatur keuangan pribadi. Ilustrasi mengatur keuangan pribadi.
Buat spreadsheet dengan tiga kolom pengeluaran, yakni estimasi, modifikasi, dan aktual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com