Sebuah studi terhadap lebih dari 1.000 orang dewasa muda menemukan bahwa makan buah dan sayuran terkait dengan keterbukaan yang lebih besar, ekstraversi, dan pada tingkat yang lebih rendah, kesadaran; tetapi bukan neurotisme atau keramahan.
Baca juga: 5 Panduan Nutrisi dalam Makanan Sehat
Para peneliti berpendapat hal ini berkaitan dengan orang dengan sifat ini lebih bersedia bereksperimen dengan buah dan sayuran yang berbeda.
Selain itu, sebuah studi terpisah menemukan bahwa orang yang berada dalam suasana hati yang lebih positif lebih menyukai makanan yang lebih sehat.
Penyuka cabai, merica dan makanan pedas lainnya cenderung memiliki kepribadian yang kerap mencari tantangan, pengalaman menantang dan kerap mendorong dirinya sendiri hingga ke batas.
Baca juga: Makanan Pedas Bisa Tunjukkan Kepribadian Kita? Begini Penjelasannya
Dalam penelitian laboratorium terhadap 114 pria, pria yang menggunakan ebih banyak saus tabasco pada mashed potato yang dimakannya terbukti memiliki kepribadian ekstrem itu.
Selera terhadap makanan berbahaya seperti alkohol atau kerang yang beracun menunjukkan kepribadian yang suka mencari sensasi.
Hal ini dibuktikan dalam studi terhadap 303 peserta lewat kuesioner soal makanan dan perilakunya.
Baca juga: Studi: Alkohol dalam Jumlah Moderat Dapat Mempercepat Penuaan Otak
Tidak mengherankan jika penelitian membuktikan jika selera tersebut menandakan orang yang tidak terlalu mencari sensasi maupun tantangan.
Baca juga: Cara Chef Mengatasi Rasa Hambar Masakan di Pesawat
Hal ini dikaitkan dengan efek stimulasi kafein terhadap tubuh, berdasarkan studi laboratorium terhadap 20 orang dewasa.
Baca juga: Efek Kafein Picu Belanja Impulsif dan Bikin Boros
Namun butuh riset lebih lanjut untuk memastikan detail lainnya termasuk faktor apa yang menjadi penyebabnya.
Baca juga: Benarkah “Ngidam” Makanan Asin Berarti Tengah Mengandung Bayi Lelaki?
Kebiasaan pilih-pilih makanan sehingga hanya mengonsumsi porsi terbatas dianggap sebagai tanda kepribadian yang tinggi akan kecemasan.
Sebuah studi terhadap 318 mahasiswa menemukan bahwa individu yang lebih cemas memiliki jumlah penolakan makanan yang lebih besar, mungkin karena neurotisisme dan kurangnya "kontrol emosi".
Picky eater juga bisa menjadi supertaster, atau orang yang memiliki lebih banyak selera dan dengan demikian merasakan rasa dengan intensitas yang lebih besar.
Baca juga: Pengaruh Pola Makan Picky Eater pada Kesehatan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.