Tidak ada peserta pria dan wanita yang memiliki penyakit kardiovaskular pada awal penelitian, dan hanya sedikit yang merokok. Semua peserta mengisi kuesioner setiap empat tahun.
"Ini adalah salah satu studi kohort terbesar dan terlama untuk memeriksa pola diet yang direkomendasikan dan risiko jangka panjang kematian dini dan kematian akibat penyakit kronis," papar Hu.
Hu beserta timnya menilai "ketaatan" peserta mengikuti empat pola diet sehat yang sesuai dengan pedoman diet AS saat ini.
Salah satunya yaitu diet Mediterania, yang menekankan asupan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, ikan, dan minyak zaitun.
"Pola diet ini menekankan pada lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal, di samping makanan berbasis nabati dan alkohol dalam jumlah sedang," ujar Hu.
Lalu, ada pola diet nabati yang berfokus pada lebih banyak produk nabati namun sangat membatasi produk hewani dan alkohol.
"Diet tersebut mengurangi pilihan makanan yang relatif sehat seperti ikan atau beberapa produk susu."
Hu mencatat, pola diet seperti itu justru tidak menyingkirkan makanan nabati yang tidak sehat seperti produk kentang.
"Kita dapat membayangkan vegetarian mungkin berada di peringkat teratas dalam skor diet ini," katanya.
"Dan orang yang makan banyak produk hewani atau karbohidrat olahan akan berada di peringkat terbawah dalam skor ini."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.