Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan yang Bikin Hidup Jadi Lebih Bahagia pada Tahun 2023

Kompas.com - 16/01/2023, 09:28 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNET

Sisi lain dari menghargai interaksi sosial adalah mengetahui kapan kita merasa sudah cukup.

Batasan adalah bagian penting dari kesehatan mental yang membantu kita untuk tidak memaksakan diri terlalu jauh.

Baca juga: 11 Tips Sederhana agar Hidup Lebih Bahagia di Tahun 2023

4. Menjaga kesehatan fisik

Kesehatan mental terkait langsung dengan kesehatan fisik.

Tiga bidang utama yang menjadi target untuk tahun 2023 adalah tidur, nutrisi, dan olahraga.

Mari kita gali setiap area target:

• Tidur
Kondisi kesehatan mental dipengaruhi oleh tidur yang kita dapatkan.

Jika kita tidak cukup tidur, otak tidak memiliki kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Kurang tidur juga membuat kita lebih sulit mengatur emosi dan mengatasi stres, yang dapat memperkuat gejala penyakit mental yang ada.

Memprioritaskan tidur adalah cara sederhana untuk menghargai kesehatan mental kita.

• Makanan dan hidrasi
Memberi tubuh nutrisi dan hidrasi yang dibutuhkan untuk berfungsi adalah bagian penting lain dari kesehatan mental.

Selain mengonsumsi makanan yang seimbang, cobalah menambahkan makanan ke dalam diet yang meningkatkan kebahagiaan.

Pastikan juga kita minum cukup air, karena hidrasi telah dikaitkan dengan penurunan risiko kecemasan dan depresi.

• Berolahraga
Menjadi aktif adalah cara lain untuk meningkatkan suasana hati dan membuat kita merasa baik.

Menambahkan olahraga ke dalam rutinitas sehari-hari memberi kita kesempatan untuk menjalin ikatan dengan orang lain, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Tidak harus angkat berat atau latihan yang intens. Berjalan kaki atau bersepeda secara teratur juga dapat meningkatkan kesehatan mental kita.

Baca juga: 5 Tips Sederhana agar Hidup Lebih Bahagia

5. Memperhatikan asupan media sosial kita

Sebagian besar waktu, ponsel atau gadget berada di samping kita, membuat kita tetap terhubung dengan dunia luar melalui panggilan, teks, maupun media sosial.

Berjam-jam yang dihabiskan untuk menggulir media sosial dan membandingkan diri kita dengan potret kesempurnaan yang diposting orang lain dapat berdampak serius pada pandangan diri kita dan menodai kesehatan mental.

Penggunaan media sosial yang terus-menerus juga telah dikaitkan dengan gejala kecemasan dan depresi yang memburuk, perasaan tidak mampu dan kebiasaan tidur yang tidak sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com